Pemilik kontrakan bernama Jeding mengungkap serial killer Wowon cs menggunakan kartu keluarga (KK) orang lain saat menyewa rumah di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Pemilik kontrakan sempat curiga.
"Saya sedikit curiga dia pakai KK orang lain, bukan dia. Cuma bapak nggak bisa baca. Dikasih tahu orang, ternyata KK anak tirinya," kata Jeding saat ditemui, Jumat (20/1/2023).
Jeding mengatakan hari pertama mengontrak langsung membeli cangkul. Jeding mengira Solihin kuli bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira kerja bangunan, nggak mikir orang begitu. Zaman sekarang banyak orang bangunan," kata dia.
Sebelumnya, polisi menyebut para tersangka juga sudah menyiapkan galian untuk mengubur keluarganya setelah diracun. Duloh menyewa kontrakan secara paksa.
Dia juga memboyong keluarganya ke kontrakan tersebut dua hari setelah melakukan pembayaran. Dalam jangka dua hari tersebut, Duloh memerintahkan tersangka lain atas nama Dede Solehudin untuk membuat lubang yang nantinya akan digunakan untuk mengubur para korban yang tak lain adalah keluarga sendiri.
"Penggalian tanah atau lubang yang ada di belakang rumah (kontrakan) itu kan sebelum membawa almarhum atau korban ke sana udah dipersiapkan. Dua hari (sebelum mengontrak)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Di TKP Bekasi ini ada tiga korban meninggal dunia yang tewas diracun. Mereka adalah Ai Maemunah (40), yang merupakan istri siri Wowon. Selain itu, ada Ridwan Abdul Muiz (20) dan Muhammad Riswandi (16), yang merupakan anak Ai Maemunah dengan mantan suaminya, Didin.
TKP Disiapkan sebagai Tempat Eksekusi
Wowon Erawan merencanakan pembunuhan sekeluarga di Bekasi dengan 'partner in crime', tersangka Solihin alias Duloh. Solihin, yang merupakan dukun asal Cianjur, Jawa Barat, bertugas mencari rumah kontrakan sebagai tempat untuk mengeksekusi sekeluarga yang tewas diracun.
"Solihin alias Duloh ini yang mencari kontrakan. Dia memaksa pemilik rumah untuk dikontrakkan, padahal pemiliknya tidak berniat mengontrakkan karena tidak ada air dan listrik," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1).
Hingga akhirnya Solihin berhasil mengontrak rumah tersebut. Rumah di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, ini ternyata disiapkan Solihin sebagai tempat untuk mengeksekusi para korban.
"Jadi tersangka S ini sudah menyiapkan tempat itu untuk membunuh para korban," kata Hengki.
Simak video 'Fakta Horor Serial Killer Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi':