KSAL Tambah Alutsista Udara: Bukan Kemewahan, tapi Kebutuhan Mutlak

ADVERTISEMENT

KSAL Tambah Alutsista Udara: Bukan Kemewahan, tapi Kebutuhan Mutlak

Herianto Batubara - detikNews
Kamis, 19 Jan 2023 18:52 WIB
Peresmian kedatangan empat alutsista baru perkuat TNI AL
Peresmian kedatangan empat alutsista baru perkuat TNI AL Foto: dok ist/Dispen TNI AL
Jakarta -

Sejumlah alutsista kembali menambah kekuatan udara TNI Angkatan Laut (AL). Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, armada laut yang tangguh bukanlah sebuah kemewahan bagi negara kepulauan besar seperti Indonesia, melainkan kebutuhan mutlak.

"Bagi negara kepulauan besar seperti Indonesia, kekuatan armada laut yang tangguh bukanlah sebuah kemewahan, tetapi kebutuhan mutlak untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di seluruh penjuru teritori dan yurisdiksi," kata Ali saat acara serah terima dan pengukuhan pesawat udara serta helikopter latih milik TNI AL di Mako Puspenerbal Juanda, Jawa Timur, Kamis (19/01).

Kekuatan alutsista TNI AL bertambah dengan kehadiran 4 unit pesawat fix wing dan 1 unit helikopter yang merupakan produksi anak bangsa perusahaan industri penerbangan dalam negeri. Empat Alutsista tersebut adalah Pesawat satu unit pesawat CN 235-220 MPA, 1satu unit helikopter Bell 505 Jet Ranger X (JRX), serta tiga unit pesawat latih Piper Archer PA-28-181. Kehadiran alutsista baru ini akan memperkuat Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).

Peresmian kedatangan empat alutsista baru perkuat TNI ALPeresmian kedatangan empat alutsista baru perkuat TNI AL Foto: dok ist/Dispen TNI AL

Dinas Penerangan Angkatan Laut dalam rilisnya menjelaskan, Pesawat CN 235-220 MPA diproduksi PT Dirgantara Indonesia dan merupakan pesawat ke 6 yang sudah datang di jajaran Puspenerbal. Alutsista ini berfungsi sebagai intai udara maritim dan pengamatan laut. Pesawat yang mampu terbang setinggi 25.000 fit tersebut dilengkapi dengan peralatan intai maritim yaitu Flir radar sehingga memungkinkan untuk melaksanakan patroli maritim dengan optimal. Saat ini TNI AL sudah memiliki 6 CN 235 MPA yang berada di bawah binaan Skuadron Udara 800 Wing Udara 2 Puspenerbal.

Helikopter Bell 505 Jet Ranger X (JRX) merupakan jenis helikopter yang bermesin tunggal namun memiliki tenaga (shaft horse power) dan blade span yang besar, ini sangat cocok dijadikan helikopter latih bagi latih dasar. Helikopter ini memiliki keamanan yang jauh lebih baik dalam pelaksanaan latihan khususnya emergency bagi siswa penerbang helikopter. Helikopter yang dikembangkan oleh Bell Helikopter ini diproduksi oleh Bell Textron Kanada yang merupakan Helikopter generasi terbaru dari Bell Textron. Selain itu helikopter ini ekonomis dan efisien, serta dilengkapi dengan rangkaian avionics yang canggih.

Piper Archer PA-28-181 merupakan pesawat latih yang berada di bawah pembinaan Skuadron udara 200 Wing Udara 2. Ini merupakan pesawat latih dasar yang digunakan calon rajawali-rajawali jalasena muda dalam menjalankan pelatihan terbang. Pesawat udara Piper Archer merupakan pesawat latih kedua yang dimiliki Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal yang sudah menggunakan GPS garmin G1000 NXI system, pesawat yang dilengkapi peralatan instrumen yang canggih ini sehingga diharapkan para siswa penerbang mampu berimprovisasi kemampuannya dan mengikuti perkembangan zaman.

Laksamana Muhammad Ali mengatakan, dalam menyelenggarakan operasi laut yang efektif, unsur udara memiliki peran vital, yaitu sebagai kepanjangan mata dan tangan dari armada kapal perang.

"Dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki berupa kemampuan dalam hal kecepatan dan manuver akan memberikan efek yang menguntungkan bagi pelaksanaan operasi," katanya.

Peresmian kedatangan empat alutsista baru perkuat TNI ALPeresmian kedatangan empat alutsista baru perkuat TNI AL Foto: dok ist/Dispen TNI AL

Ali telah menempatkan pemenuhan kebutuhan alutsista sebagai program prioritas dengan memfokuskan diri untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan dalam bentuk kesiagaan dan kesiapan yang tinggi. Alutsista yang siap dioperasionalkan dan siap digelar sesuai kebutuhan operasi. Pemenuhan tersebut juga didukung dengan modernisasi sesuai perkembangan teknologi.

Termasuk di dalamnya kekuatan udara sebagai imbas dari semakin kompleks dan bervariasinya bentuk-bentuk kerawanan yang dapat mengancam kedaulatan negara yang merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat.

Di sisi lain, lanjut Ali, membangun kemampuan tempur TNI AL yang tangguh juga diperlukan pengawak yang militan dan profesional. Pembangunan alutsista dan sumber daya manusia (SDM) senantiasa berjalan beriringan, oleh karena itu diperlukan integrasi antar keduanya.

"Pesawat dan heli latih mempunyai nilai penting dalam keselarasan antara pembangunan Alutsista dan personel pengawaknya," tegasnya.

Lihat juga video 'Momen Upacara Sertijab Laksamana Muhammad Ali Jadi KSAL':

[Gambas:Video 20detik]



(hri/jbr)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT