Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 Januari? Ini Penjelasannya

ADVERTISEMENT

Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 Januari? Ini Penjelasannya

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Kamis, 19 Jan 2023 15:08 WIB
Ilustrasi Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 Januari
Foto: Getty Images/iStockphoto/Jerome Maurice
Jakarta -

Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 Januari? Hal ini menjadi pertanyaan menjelang peringatan Hari Gizi Nasional (HGN). Ada dua tanggal yang diperingati sebagai Hari Gizi Nasional di Indonesia yakni tanggal 25 Januari dan 28 Februari.

Lantas manakah yang benar, Hari Gizi Nasional 25 Januari atau 28 Februari? Simak penjelasan dan serba-serbinya berikut ini.

Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 Januari?

Peringatan Hari Gizi Nasional sebenarnya diperingati pada tanggal 25 Januari dan 28 Februari. Kedua tanggal tersebut sama-sama diperingati sebagai Hari Gizi Nasional di Indonesia.

Meski demikian, peringatan Hari Gizi Nasional yang diakui secara resmi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia adalah Hari Gizi Nasional pada tanggal 25 Januari. Hari Gizi Nasional tanggal 25 Januari ini disebut juga dengan Hari Gizi dan Makanan Nasional.

Hal tersebut sebagaimana diketahui dalam agenda kegiatan Kementerian Kesehatan RI di bulan Januari yang dilansir situs resminya menetapkan tanggal 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional. Peringatan Hari Gizi Nasional 25 Januari merupakan agenda resmi tahunan Kementerian Kesehatan RI.

Sementara Hari Gizi Nasional pada tanggal 28 Februari biasa disebut dengan Hari Gizi Nasional Indonesia, meski secara resmi tidak ada agenda dalam kalender Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, peringatan Hari Gizi Nasional juga biasa diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan berbagai kegiatan yang digelar sepanjang bulan Januari hingga Februari tiap tahunnya.

Ilustrasi Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 JanuariIlustrasi Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 Januari | Foto: Getty Images/iStockphoto/baona

Sejarah Hari Gizi Nasional Tanggal 25 Januari

Masih terkait penjelasan tentang Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 Januari, hal ini dapat dipastikan melalui sejarah latar belakangnya. Latar belakang tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional atau Hari Gizi dan Makanan Nasional adalah bermula sejak berdirinya Sekolah Djuru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada tanggal 25 Januari 1951.

Melansir situs resmi Kemenkes RI, pada tahun 1950, Menteri Kesehatan Indonesia dr. J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo, yang kini kita kenal sebagai Bapak Gizi Indonesia, sebagai kepala LMR. Saat itu, LMR lebih dikenal sebagai "Instituut Voor Volksvoeding (IVV)" yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan, sekarang dikenal sebagai Lembaga Eijkman.

Sejak bedirinya Sekolah Djuru Penerang Makanan oleh LMR tersebut dimulailah pengkaderan tenaga gizi Indonesia. Dan kemudian pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia.

Selanjutnya pada tahun 1960, disepakatilah tanggal 25 Januari sebagai peringatan Hari Gizi Nasional di Indonesia atau yang disebut juga sebgaia Hari Gizi dan Makanan Nasional. Hari Gizi dan Makanan Nasional atau Hari Gizi Nasional pertama kali diperingati oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an.

Kemudian peringatan Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an. Hingga kini peringatan Hari Gizi Nasional 25 Januari dijadikan agenda resmi Kementerian Kesehatan RI.

Jadi Hari Gizi Nasional 28 Februari atau 25 Januari? Jawaban yang benar adalah bahwa kedua tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Gizi Nasional di Indonesia, namun yang lebih tepat adalah tanggal 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional atau yang disebut juga dengan Hari Gizi dan Makanan.

Peringatan Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari menjadi momentum penting dalam peningkatan kepedulian dari berbagai pihak dalam rangka membangun gizi menuju bangsa yang sehat dan berprestasi melalui pemenuhan gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan, sehingga mampu mendorong pencapaian RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) di bidang kesehatan.

Simak juga 'Punya Resolusi Diet di Tahun 2023? Simak Tips Suksesnya':

[Gambas:Video 20detik]



(wia/imk)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT