Sejarah Lampion Imlek dan Arti Pemakaiannya Saat Tahun Baru Cina

ADVERTISEMENT

Sejarah Lampion Imlek dan Arti Pemakaiannya Saat Tahun Baru Cina

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Rabu, 18 Jan 2023 17:54 WIB
Lampion Imlek merupakan salah satu ornamen yang selalu ada saat Perayaan Tahun Baru Cina. Biasanya, lampion Imlek diselenggarakan dalam bentuk Festival Lentera.
Lampion Imlek (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)
Jakarta -

Lampion Imlek merupakan salah satu ornamen yang selalu ada saat Perayaan Tahun Baru Cina. Biasanya, lampion Imlek ada pada Festival Lentera.

Lampion-lampion tersebut bergelantungan di tali-tali di sepanjang jalan sekitar klenteng. Lalu, bagaimana sejarah lampion Imlek? Simak penjelasan di bawah ini.

Sejarah Lampion Imlek Bagi Masyarakat Tionghoa

Imlek adalah hari besar agama Konghucu yang diperingati setiap tahun. Lampion menjadi tradisi yang tidak bisa lepas dari Hari Raya Imlek. Dikutip dari laman Britannica, lampion dalam Festival Lentera disebut juga Festival Yuan Xiao.

Selama Festival Lentera, rumah-rumah dihiasi dengan lampion warna-warni. Perayaan festival saat Imlek juga termasuk tarian singa dan naga (barongsai), parade, dan kembang api.

Lampion Imlek telah ada sejak jaman Dinasti Han (206 SM-220 SM). Saat itu, Biksu Buddha akan menyalakan lentera pada hari ke 15 Imlek untuk menghormati Buddha. Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar ke seluruh China dan bagian lain di Asia.

Lampion Imlek merupakan salah satu ornamen yang selalu ada saat Perayaan Tahun Baru Cina. Biasanya, lampion Imlek diselenggarakan dalam bentuk Festival Lentera.Lampion Imlek merupakan salah satu ornamen yang selalu ada saat Perayaan Tahun Baru Cina. Biasanya, lampion Imlek ada pada Festival Lentera. (Foto: ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)

Legenda Jade Emperor

Sebuah legenda tentang asal usul Festival Lentera menceritakan kisah Jade Emperor (You Di). Jade marah di sebuah kota karena angsanya mati terbunuh.

Dia berencana untuk menghancurkan kota dengan api, namun digagalkan oleh seorang peri yang menyarankan orang-orang untuk menyalakan lampion di seluruh kota. Jade yang tertipu oleh cahaya-cahaya tersebut menganggap kota itu sudah dilalap api.

Akhirnya, kota itu terhindar dari serangan Jade Emperor. Sebagai rasa terima kasih, orang-orang terus memperingati Imlek setiap tahun dengan membawa lampion warna-warni ke seluruh kota.

Makna Lampion Saat Imlek

Dikutip dari laman Indonesia Kaya, lampion berasal dari bahasa Mandarin 'Denglong' yang artinya "Menerangi. Warna merah pada lampion melambangkan kemakmuran, kesatuan, dan rezeki. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa lampion memberi jalan dan menerangi rezeki bagi penggunanya.

Lampion juga sering digambarkan sebagai pengusir kekuatan jahat yang disimbolkan dengan raksasa bernama Nian. Memasang lampion di setiap rumah dipercaya dapat menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan.

Jenis-jenis Lampion

Bentuk lampion secara umum adalah bulat dengan rangka bambu.Ada tiga jenis lampion tradisional dari Tiongkok, yaitu:

  • Palace lantern (lampion kerajaan)
  • Gauze lantern (lampion kertas)
  • Shadow-picture lantern (lampion gambar-bayangan).

Demikian informasi sejarah lampion Imlek. Semoga bermanfaat!

(kny/imk)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT