Jakarta - Dua pelaku penggorokan sopir taksi mengaku salah sasaran. Korban yang dikiranya sudah mengantongi uang banyak ternyata tidak memiliki uang. Rokok 4 batang pun diembat. "Mereka ngaku salah sasaran karena tidak menemukan uang, sebab merupakan korban sopir tembak," kata Kapolsek Cilandak Komisaris Pol Musa Tampubolon di kantornya, Jalan Caringin Utara, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2006).Pelaku perampokan adalah Jo Saputra (18) dan M Suryana (27), warga Jalan Deli Lorong 26, Koja, Jakarta Utara.Keduanya mengaku naik taksi Koperasi Taksi Indonesia (KTI) yang dikemudikan Marsudi dari Pasar Festival, Kuningan, menuju Kemang. Setelah sampai Kemang, karena ramai, keduanya meminta taksi melanjutkan perjalanan ke wilayah Antasari.Sama halnya dengan Kemang, di Antarasi pun situasinya terlihat ramai. Keduanya lalu meminta Marsudi mengarahkan taksi ke arah Fatmawati, tepatnya ke Jalan Haji Saidi IV, Gang Buntu, Cipete, Jakarta Selatan. Setelah kondisi dianggap memungkinkan, di wilayah ini keduanya menjerat leher korban dengan kawat. Marsudi sempat meronta-ronta. Perlawanan Marsudi membuat mereka kewalahan. Salah satu pelaku kemudian mengambil pisau
cutter dan menggorok leher korban.Namun upaya itu sempat gagal karena pisau
cutter sempat patah. Kemudian mereka mengulangi menggorok leher Marsudi sebanyak dua kali. Namun setelah menggeledah kantong Marsudi, keduanya kecewa karena tidak memperoleh uang seperti yang diharapkan. Mereka hanya menemukan 4 batang rokok di saku baju Marsudi.Saat peristiwa itu terjadi, seorang petugas keamanan di wilayah itu, Slamet Hidayatulah (23) sempat curiga dan memperhatikan gerak-gerik mereka dari kejauhan.Jo dan Suryana kemudian membuka jaket mereka untuk menghilangkan jejak dan keluar dari taksi. Sebelumnya mereka sempat mengunci pintu yang menggunakan sistem
central lock.Slamet yang curiga lalu mendatangi taksi dan melongok ke dalam. Dia kaget saat melihat Marsudi tergeletak bersimbah darah. Dia lalu berteriak-teriak dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cilandak melalui HT-nya.Teriakan Slamet langsung mengundang perhatian warga. Mereka lalu mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya dalam radius 500 meter dari TKP. Pelaku sempat dikeroyok massa.Dari pengakuan pelaku, perampokan yang dilakukannya untuk menyambung hidup. Sudah 4 hari pelaku berusaha mencari pekerjaan di daerah Kuningan, namun tidak berhasil. Modal yang dibawa mereka sebesar Rp 60 ribu sudah habis sehingga keduanya terpaksa tidur di emperan toko.Untuk menghindari kejadian serupa, Kapolsek meminta agar sopir taksi lainnya lebih jeli dengan penumpang. "Jika sudah beberapa kali pindah arah lebih baik diarahkan ke kantor polisi saja," imbaunya.
(umi/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini