Isu dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Pemprov DKI Jakarta berbuntut panjang. Isu ini mulanya berawal dari media sosial dan akhirnya anggota Dewan berencana memanggil otoritas terkait beras yang disorot itu.
Awalnya, isu ini dicuitkan oleh akun Twitter Rudi Valinka, yakni @kurawa, yang diakses detikcom pada Kamis (12/1/2023) lalu. Dia menyebut ada dugaan korupsi bansos senilai Rp 2,85 triliun.
"Semua berawal dari info whistle blower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di gudang sewaan di Pulogadung," cuit akun @kurawa.
Dia memperlihatkan timbunan berkarung-karung beras di gudang. Kondisinya rusak. Padahal, masih kata Rudi Valinka alias @kurawa, beras itu seharusnya disalurkan kepada warga DKI pada 2020-2021 yang terdampak pandemi COVID-19.
Pelaksana tugas (Plt) Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD), Fitria Rahadiani, telah berkomunikasi dengan Perumda Pasar Jaya. Adapun beras yang rusak tertimbun sebagaimana disampaikan @kurawa itu adalah beras sisa.
"Sementara untuk sisa stok beras di Pulogadung, berdasarkan hasil koordinasi dengan Perumda Pasar Jaya, sisa stok tersebut merupakan sisa stok dari usaha retail perusahaan," kata Fitria saat dihubungi detikcom, Kamis (12/1) lalu.
Lihat juga video 'Sederet Hukuman untuk Eks Mensos Juliari atas Kasus Bansos Corona':
Selanjutnya, kata Dinsos DKI Jakarta: