Komisi VII DPR Desak Usut Provokator Bentrok WNI-WNA di PT GNI

ADVERTISEMENT

Komisi VII DPR Desak Usut Provokator Bentrok WNI-WNA di PT GNI

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 16 Jan 2023 12:12 WIB
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Edy Soeparno bersama jajaran pengurus PAN menyampaikan keterangan pers mengenai HUT ke-20 PAN di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (22/8/18). HUT PAN mengusung tema Bela Rakyat, Bela Umat.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Bentrok karyawan WNA dan WNI di PT GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), berujung 2 orang tewas dan 9 orang lainnya yang mengalami luka-luka. Pimpinan Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta investigasi menyeluruh terhadap penyebab terjadinya bentrokan di perusahaan yang mengolah nikel tersebut.

"Kerusuhan harus diusut tuntas sehingga jelas siapa yang memprovokasi dan siapa yang menjadi korban. Yang salah harus diberikan hukuman yang setimpal," kata Eddy dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).

Menurut Eddy, narasi mengenai bentrok antara pekerja WNI dan WNA harus diperjelas dengan investigasi yang menyeluruh agar tidak memperkeruh suasana.

"Apa yang terjadi harus jelas siapa yang memulai dan apa penyebabnya. Pekerja WNI dan WNA tetap harus patuh dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia," ujar Sekjen PAN ini.

Secara khusus, Eddy juga meminta adanya audit keselamatan kerja di PT GNI. Mengingat hal ini adalah kejadian kedua setelah kebakaran yang menewaskan pekerja pada awal Januari lalu.

"Perlu ada audit keselamatan kerja yang menyeluruh di PT GNI. Keselamatan pekerja harus menjadi prioritas. Kerusuhan ini adalah kejadian kedua setelah kebakaran smelter yang juga memakan korban jiwa," imbuhnya.

Polda Sulawesi Tengah sebelumnya mengungkap pemicu bentrokan di adalah aksi sweeping yang dilakukan serikat pekerja yang mogok kerja terhadap pekerja yang tetap bekerja. Polisi menyebut bentrokan terjadi usai berulang kali serikat pekerja yang mogok kerja melakukan penyisiran.

"Pemicunya sebenarnya kemarin kan sudah ada beberapa tuntutan, kemudian hari Jumat (13/1) itu sudah ada pertemuan antara karyawan yang tergabung dalam SPN, Serikat Pekerja Nasional dalam perusahaan," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto kepada detikcom, Minggu (15/1).

"Karena tidak ada titik temu, mereka melakukan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan yang tergabung dalam SPN sejak pagi. Kemudian siang mereka memaksa masuk, mengintimidasi pekerja lain yang masih bekerja, tetapi bisa diselesaikan oleh petugas pengamanan," sambung Didik.

Upaya sweeping pekerja yang masih beraktivitas di dalam PT GNI, lanjut Didik, sempat berakhir pada pukul 17.00 Wita. Namun di malam hari, pekerja yang tergabung dalam SPN kembali hendak masuk ke area kerja untuk meminta pekerja di dalam berhenti beraktivitas.

"Kemudian jam 5 mereka bubar, kemudian malam mereka balik kembali dan memaksa masuk ke dalam. Karena mereka memaksa masuk ke dalam, akhirnya terjadi bentrok itu, antara karyawan yang tergabung dalam SPN dengan karyawan yang masih ada di dalam, baik itu TKA (tenaga kerja asing) maupun TKI (tenaga kerja Indonesia)," terang Didik.

(rfs/gbr)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT