Nangis karena Takut
AKBP Arif Rachman Arifin juga menangis dalam sidang pemeriksaan terdakwa. Arif mengaku takut bernasib sama dengan Yosua jika tidak menuruti perintah Sambo saat itu.
Awalnya, pengacara Arif bertanya terkait alasan Arif tidak mengungkap ada rekaman CCTV Yosua masih hidup kepada pimpinan timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Arif mengaku sangat takut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Takut. Saya kemarin saja, Pak Hakim, Yang Mulia...," ucap Arif, kemudian diam agak lama dan menangis dalam sidang di PN Jaksel.
Arif terlihat mengusap matanya dengan sapu tangan. Arif menangis sampai tidak bicara, hakim pun menenangkan Arif.
"Gini, saya mau beri tahu Saudara, kenapa Saudara kami minta pertama (diperiksa terdakwa) karena saya melihat kejujuran di Saudara. Saya bisa memahami bagaimana perasaan Saudara. Itu sebabnya ya, itulah sebabnya, biar perkara ini menjadi terbuka, harapan kami begitu sebenarnya. Itu sebabnya, pada awal pertanyaan, apa bantahan Saudara terhadap Ferdy Sambo? Itu kami minta kepada Saudara untuk yang pertama kita periksa. Silakan dibuka apa yang harus Saudara buka di sini," ujar hakim ketua Ahmad Suhel.
Arif terus menangis. Setelah beberapa menit, dia merasa sanggup bicara dan menceritakan ketakutannya.
"Rasa takut itu besar, Yang Mulia. Kemarin ketika saya ceritakan beda dengan Pak Ferdy Sambo saja, terus terang saya takut," ujar Arif.
Arif kemudian mengingat pesan istrinya. Dia takut bernasib sama seperti Yosua.
"Istri saya sempat bilang, 'Ingat, Pak, anak-anak. Bayangkan, ajudan saja bisa dibunuh'. Gimana saya nggak kepikiran," imbuh Arif.
"Berarti lebih besar takut, ya?" tanya pengacara dan diamini Arif.