Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara soal sorotan sejumlah pihak terkait pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri soal Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Megawati begitu menghormati Jokowi yang juga merupakan kader PDIP.
Sebelumnya, dalam peringatan HUT ke-50, Megawati sempat menyinggung peran PDIP dalam pencapaian Jokowi mendapatkan kursi RI 1.
"Ibu Mega itu sayang banget sama Pak Jokowi, dan hormat sekali dengan Pak Jokowi sebagai presiden," kata Puan dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/1/2022).
Menurutnya, pernyataan Megawati yang banyak disorot terkait peran PDIP bukan maksud untuk merendahkan Jokowi. Namun, pernyataan Megawati harus dilihat dalam konteks Jokowi sebagai keluarga dari PDIP. Hal tersebut diungkapkan oleh Puan saat berbincang di salah satu stasiun TV nasional.
"Karena itu acara internal PDIP. Dianggap semuanya itu anak-anaknya. Makanya sebelum pidato, Bu Mega mengatakan 'kangen nggak dengan ibu?' itu artinya Ibu Megawati ingin membawakan dirinya bukan hanya sebagai Ketum, tapi juga ibu (kader-kader PDIP)," jelasnya.
Puan juga menjelaskan, makna 'tanpa PDIP' itu sebagai sebuah wadah. Menurutnya, Megawati justru ingin memberi motivasi kader-kader PDIP agar kerja keras meraih kesuksesan seperti Presiden Jokowi.
"Maksudnya PDIP adalah wadah. (ingin memotivasi untuk) ayo sama-sama kita maju, ayo sama-sama memberikan bakti kita untuk membangun bangsa dan negara," tutur Puan.
"Bu Megawati juga di pidatonya memuji kan, 'Pak Jokowi itu pinter lho, kalau nggak pinter ngapain saya mau sama Pak Jokowi'. Saya bisa melihat itu rasa sayang kepada adiknya. Bukan ingin merendahkan atau nggak hormat, itu kebalikan," sambungnya.
Ia berharap publik tidak melihat pernyataan Megawati dalam konteks negatif. Sebab dalam sejumlah kesempatan, Megawati justru kerap membela Jokowi.
"Beberapa waktu lalu Bu Megawati dalam pidatonya pernah menyampaikan 'Saya itu nangis lho, saya tidak terima lho kalau melihat Pak Jokowi di-bully. Saya itu pasti akan berdiri di depannya Pak Jokowi untuk membela Pak Jokowi karena saya nggak mau Pak Jokowi di-bully'," ungkap Puan.
Menurutnya, dirinya baru pertama kali melihat Megawati begitu membela seseorang. Itu artinya, kata Puan, Megawati ingin menunjukkan berada di garis terdepan bila ada yang menghina Jokowi.
"Artinya kan Bu Mega mau di depan untuk membela Pak Jokowi. Saya dapat melihat sebagai seorang ibu kepada, mungkin bisa dibilang adiknya, itu sayang banget dan hormat banget," jelasnya.
Ia menambahkan, Megawati menyatakan tidak apa-apa bila ia yang di-bully, namun jangan Jokowi. Sebab rasa sayang dan hormat kepada Jokowi-lah yang membuat ibunya berbicara akrab seperti saat di HUT ke-50 PDIP lalu.
"Sampai (Megawati) bilang 'nggak apa-apa saya di-bully karena saya ingin belain Pak Jokowi.' Itu kalau bukan sayang dan hormat, lantas apa? Pak Jokowi itu kan bukan keluarga (kandung) tapi disampaikan seperti itu karena begitu sayangnya ibu dengan Pak Jokowi," ujarnya.
Puan pun menyayangkan banyak pihak yang kerap berpikir buruk terhadap PDIP. Ia mencontohkan hal itu terlihat saat dirinya nge-vlog dengan memperlihatkan Jokowi berbincang bersama Megawati di kantornya pertengahan 2022 lalu.
(prf/ega)