Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Komarudin mengatakan jumlah kejahatan khususnya begal di wilayah hukum Jakpus meningkat. Hal tersebut dipicu dari meningkatnya aktivitas masyarakat usai transisi dari masa pandemi COVID-19 ke endemi.
"Dengan dibukanya kembali aktivitas masyarakat secara normal, ini geliat aktivitas pelaku kejahatan juga yang mulai menyasar ke berbagai tempat, mencari aktivitas-aktivitas terkait," kata Komarudin kepada wartawan, Sabtu (14/1/2023).
"1x24 jam Jakarta tidak pernah tidur, artinya potensi-potensi ataupun peluang orang untuk melakukan kejahatan juga semakin terbuka lagi," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mengungkap kasus yang ada, Komarudin menyebut pihaknya mengalami sedikit kesulitan. Mulai dari keterlambatan laporan peristiwa dari masyarakat hingga keterbatasan pengadaan CCTV di beberapa wilayah.
"Keterlambatan laporan ini juga menjadi salah satu faktor kesulitan kita dalam mengungkap ini. Barang bukti yang sudah hilang, terus juga CCTV yang tidak bisa mengcover berhari-hari. Karena kan CCTV hanya satu hari. Ini yang banyak kita lihat di Jakarta ada keliatan CCTV-nya tapi ternyata tidak merekam, tidak me-record," ujarnya.
Polisi Pertebal Patroli
Komarudin mengatakan, sesuai arahan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, beberapa langkah diambil untuk mengatasi permasalahan yang ada. Pihak kepolisian mengedepankan tindakan perencanaan dan pencegahan. Adapun untuk penindakan hukumnya merupakan langkah akhir.
"Bobotnya itu 40 persen preemtif, 40 persen preventif, dan 20 persen penegakkan hukum. Jadi penegakkan hukum itu langkah paling akhir. Oleh karenanya peran serta masyarakat sangat memiliki andil yang cukup besar untuk kita bisa menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif," jelasnya.
Salah satu realisasi tindakan preemtif dan preventif yakni dengan penambahan jumlah patroli. Bahkan, lanjut Komarudin, jumlah personel yang berpatroli ditingkatkan tiga kali lipat dibandingkan masa pandemi.
"Jumlah patroli semuanya kita lipat gandakan, bahkan saat ini sampai tiga kali lipat, dari intensitas pada saat PPKM. PPKM itu kan sasarannya hanya aktivitas kegiatan yang kita batasi, sekarang karena aktivitas semuanya sudah terbuka maka semuanya diberikan santunan," ujarnya.
Lebih lanjut, tak hanya memaksimalkan kinerja kepolisan, Komarudin juga mengajak masyarakat untuk turut andil demi terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif.
"Tentu juga dibutuhkan keterlibatan segala pihak agar kita bisa menciptakan situasi Jakarta tetap kondusif. Intinya mari kita sama-sama persempit ruang gerak para pelaku kejahatan," pungkasnya.
(wnv/azh)