Plt Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono mendorong masyarakat Papua Tengah jadi pelopor pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini ia sampaikan saat menerima audiensi kader PPP Papua Tengah beberapa waktu lalu.
"PPP berkomitmen membangun kesejahteraan masyarakat Papua Tengah dan kami mendorong rakyat Papua tampil membangun Papua Tengah, tampil menjadi leader (pemimpin), menjadi penggerak dan pelopor untuk kemajuan rakyat Papua Tengah dan saya yakin masyarakat Papua Tengah bisa," tegas Mardiono dalam keterangan tertulis, Jumat (13/1/2023).
Dalam pertemuan di Kantor PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Mardiono mengatakan perjuangan rakyat Papua hanya bisa dilakukan oleh masyarakatnya sendiri. Oleh karena itu, ia mendorong rakyat harus Papua tampil memajukan daerahnya, bukan orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berjuang untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah," jelasnya.
Mardiono juga meminta suara PPP di Papua Tengah naik. Menurutnya, Papua Tengah harus 'pecah telur' mengirimkan wakilnya di DPR RI. Ia berharap setidaknya di delapan kabupaten/kota tersebut PPP meraih suara tinggi sebagai modal memperjuangkan rakyat Papua.
"Insya Allah nanti saya coba luangkan waktu setelah terbentuk Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) akan keliling ke DPC-DPC di Papua Tengah," ungkapnya.
Sekjen PPP Arwani Thomafi menambahkan saat ini DPP PPP sedang menyusun DPW-DPW hasil pemekaran, termasuk DPW Papua Tengah. Untuk itu, ia berterima kasih atas audiensi dari kader PPP Papua Tengah.
"Dalam menyusun tentu kami melihat, mendengarkan aspirasi, juga arahan dan usulan dari tokoh di daerah, termasuk juga dari kepala suku," ungkap pria yang akrab disapa Gus Arwani.
Pada prinsipnya, kata Anggota DPR RI ini, usulan tersebut akan segera ditindaklanjuti.
"Dalam waktu dekat Insya Allah akan segera kami proses kepengurusan DPW Papua Tengah," tukasnya.
Sementara itu, Perwakilan Audiensi Freny Anouw menjelaskan jika PPP ingin besar di Papua, khususnya di Papua Tengah, maka yang jadi pengurus harus anak asli Papua. Baik itu tokoh masyarakat, tokoh adat, ataupun tokoh agama.
"Papua Tengah telah menjadi Daerah Otonom Baru (DOB) yang mayoritas rata-rata penduduknya adalah asli orang Papua bukan pendatang, sebab itu jika PPP ingin besar maka yang jadi pengurus atau pimpinan adalah anak asli Papua," terangnya.
Freny mengatakan masyarakat di Papua tidak melihat apa partainya, tapi melihat siapa tokoh atau figur yang menjadi pengurus atau pimpinan partainya. Oleh karena itu, jika PPP ingin besar di Papua Tengah, ia menegaskan harus anak asli Papua yang jadi pimpinan.
"Jika PPP dipimpin oleh tokoh anak asli Papua, maka PPP bisa mendapatkan kursi. Dan selama ini terbukti PPP masih dapat suara dan kursi DPRD di Papua karena tokoh yang mengawal adalah anak asli Papua," pungkasnya.
Simak juga 'Ma'ruf Amin Minta Aparat Tangkap KKB di Pegunungan Bintang Papua':