Kala Sambo Dipatsus Bikin Chuck Berani Tanya soal Tembak Yosua

Kala Sambo Dipatsus Bikin Chuck Berani Tanya soal Tembak Yosua

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 12 Jan 2023 21:04 WIB
Selain Kompol Baiquni Wibowo, majelis hakim PN Jaksel juga menolak eksepsi eks anak buah Ferdy Sambo, Kompol Chuck Putranto. Sidang obstruction of justice kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua lanjut ke pembuktian.
Chuck Putranto. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Kompol Chuck Putranto mengaku memberanikan diri bertanya ke Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir N Yosua Hutabarat. Keberanian Chuck muncul setelah tahu kalau Ferdy Sambo yang saat itu jenderal bintang dua Polri dipatsus tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Chuck mengaku awalnya dia takut bertanya. Namun, ketika dapat kabar Sambo dipatsus juga baru dia memberanikan diri bertanya langsung ke Sambo.

"Di sini Saksi sempat bertanya kepada Saksi Ferdy Sambo, 'Apakah Jenderal ada nembak', kemudian dijawab, 'Saya tidak nembak, masak kau tak percaya saya'. Kemudian Saksi menjawab 'Siap'. Benar Saudara bertanya begitu kepada Sambo?" tanya jaksa dalam sidang AKP Arif Rachman Arifin di PN Jaksel, Kamis (12/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar," jawab Chuck.

"Apa tujuan Saudara bertanya begitu kepada Sambo?" tanya jaksa.

ADVERTISEMENT

Chuck lantas menceritakan awal mula dirinya memberanikan diri bertanya kepada Sambo. Mulanya, kata Chuck, setelah menonton CCTV yang menunjukkan Yosua masih hidup, ada rekonstruksi yang digelar di Duren Tiga.

"Jadi begini, begitu kita habis menonton situasinya, kan kita menjadi bingung setelah kita kejadian menonton, dilakukan lagi rekonstruksi saat LP itu berpindah atau ditarik dari Polres ke Polda Metro, dilakukanlah rekonstruksi. Saat itu harusnya Ferdy Sambo dan Putri datang, tapi tidak jadi. Jadi yang datang hanya Ricky, Richard, Kuat. Richard saat itu sudah di Mako Brimob," kata Chuck.

Saat melihat rekonstruksi itu, Chuck mengaku bingung. Chuck menyebut penyidik saat itu mengatakan tembakan di Duren Tiga sudah sesuai.

"Jadi hanya berbicara penembakan dan itu dianggap penyidik saat itu yang kami dengar karena di situ ada penyidik Bareskrim ada Labfor juga ada Inafis dinyatakan bahwa ini pas tembakan ini pas, sesuai. Jadi kita makin bingung, ini kok ceritanya seperti ini," kata Chuck.

Berangkat dari itulah, akhirnya dirinya memberanikan diri untuk memancing pertanyaan soal apakah Sambo menembak Yosua. Toh, Chuck juga sudah mengetahui akan ditempatkan di penempatan khusus (dipatsus).

"Sehingga pada saat saya sudah memberanikan diri untuk memancing, jadi pertanyaan itu untuk memancing biar Sambo cerita ke saya saat saya sebelum dipatsus waktu itu, karena saya paham saya akan dipatsus, saya bertanya saja ini tujuannya," kata Chuck.

Lihat juga video 'Hakim Heran Chuck Putranto Ajak Orang Lain Lihat Isi CCTV Duren Tiga':

[Gambas:Video 20detik]



Hakim ketua Ahmad Suhel lalu bertanya mengapa Chuck tidak menanyakan itu ke Sambo pada hari Yosua ditembak. Chuck mengaku baru berani bertanya itu di Agustus karena Sambo sudah di pati Yanma, yang artinya sudah tidak memiliki jabatan di polisi.

"Bertanya soal itu di Agustus, Saudara sudah tanyakan itu kenapa tidak di tanggal itu saja pada saat setelah nonton itu?" tanya hakim ketua Ahmad Suhel.

"Situasinya saat itu tidak memungkinkan saya bertanya ke beliau," jawab Chuck.

"Karena sudah kena marah dua kali tadi?" tanya hakim Suhel.

"Betul, Yang Mulia," jawab Chuck.

"Toh, ujungnya juga Saudara bertanya juga akhirnya?" tanya hakim Suhel.

"Saat itu beliau sudah pati Yanma," jawab Chuck.

"Apa itu?" tanya hakim Suhel.

"Jabatan di Yanma dengan tidak ada jabatan," jawab Chuck.

"Makanya berani bertanya itu?" tanya hakim Suhel.

"Kalau nonaktif kan masih setengah, masih sebagai Kadiv Propam setengah tidak," jawab Chuck.

Halaman 3 dari 2
(zap/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads