Isu Begu Ganjang Resahkan Warga Rohul Riau
Senin, 07 Agu 2006 14:28 WIB
Pekanbaru - Sebulan terakhir, dua orang meninggal mendadak di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau. Anehnya, warga etnis Batak menyakini kematian itu tumbal dari begu ganjang. Warga pun resah. Begu ganjang atau disebut hantu besar bagi orang Batak sangat ditakuti. Begu ganjang ini menurut legenda, sebuah ilmu setan yang dulunya dimiliki orang-orang kampung di tanah Tapanuli, Sumatera Utara (Sumut). Dulu, begu ganjang dimiliki warga untuk menjaga ladang pertanian mereka yang letaknya jauh dari pemukiman penduduk. Kendati itu legenda, sampai sekarang sebagian masyarakat Batak meyakini dan memiliki ilmu begu ganjang. Gunanya tidak lagi untuk menjaga ladang pertanian, namun untuk mencari kekayaan. Namun, untuk mendapatkan kekayaan itu, begu ganjang ini sebut akan menelan korban jiwa alias minta tumbal. Isu ini juga yang kini sedang berkembang di Desa Suarau Gading, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rohul, Riau. Di perkampungan itu, memang banyak terdapat masyarakat Batak yang bekerja sebagai buruh perkebunan dan membuka areal perladangan. Dalam sebulan ini, ada dua orang warga meninggal secara mendadak. Tidak tahu persis apa penyebab kematian itu. Entah siapa yang memulai, akhirnya timbul isu kematian itu masih terkait begu ganjang yang diyakini dimiliki warga setempat. Sebagian besar warga menuding keluarga J Simbolon dan J Malau, merupakan pemilik begu ganjang yang diisukan meminta tumbal itu. "Kasus isu yang tak jelas ini sempat kita tangani. Masyarakat meyakini di kampung mereka ada warga yang memilihara begu ganjang. Begu ganjang itu katanya sudah memakan tumbal dua orang warga," kata Kapolres Rohul, AKBP Istuhari saat dihubungi detikcom, Senin (7/8/2006). Namun menurut pihak kepolisian, kematian kedua warga itu sebenarnya karena sakit. Polisi tidak yakin kematian itu terkait ilmu begi ganjang yang katanya dimiliki warga di kampung tersebut. "Cara berpikir mereka sangat primitif sekali. Orang mati karena sakit dibilang kena guna-guna ilmu begu ganjang. Kita sudah sampaikan ke warga, bahwa tidak benar ada begu ganjang," kata Kapolres Rohul. Malah, soal ilmu begu ganjang ini, sempat dilakukan pembuktian lewat jalur paranormal oleh masyarakat setempat. Tak tak tanggung-tanggung, mereka mendatangkan dukun dari Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara pada Rabu (2/8/2006) lalu. Proses pembuktian ilmu gaib ini pun disaksikan ratusan warga dengan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Dukun asal Sumut yang masih duduk di kelas II SMA itu, pun komat-kamit di depan rumah milik J Simbolon dan J Malau. Seperti permainan sulap, dukun itu menggali tanah di depan rumah tertuduh sedalam satu meter. Dan aneh bin ajaib, dari galian itu ditemukan boneka kecil. Nah, boneka ini diyakini masyarakat sebagai ujud begu ganjang untuk mencari kekayaan lewat jalur setan. "Tapi dukun itu sudah kita suruh pulang. Kami yakin ini semua hanya rekayasa. Dukun itu hanya meresahkan warga setempat saja. Dukun itu langsung kabur, ketika akan kita akan periksa. Jadi sebenarnya ini cuma isu yang menyesatkan saja," kata Kapolres. Kedua warga yang dituduh memiliki ilmu begu ganjang itu pun, kepada pihak kepolisian mengaku hanya difitnah. Ada pihak-pihak tertentu yang tidak senang terhadap mereka. J Simbolon membantah keras kalau dirinya seorang dukun yang ahli soal begu ganjang. "Mana mungkin Pak, kami ini pelihara begu ganjang, karena saya tidak dukun. Saya cuma masyarakat biasa yang mencari makan di kampung ini. Ini semua hanya fitnah pak polisi," kata J Simbolon seperti dituturkan Kapolres.
(asy/)