Sebagai negara yang akan menjadi ketua di ASEAN, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan Indonesia ingin agar ASEAN dapat tumbuh resilient dan menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan serta dunia. Dengan semangat tersebut, Keketuaan ASEAN 2023 mengangkat tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth'.
"Melalui sub tema Epicentrum of Growth, Indonesia bertekad untuk terus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," ujar Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2023 di Kantor Kemlu, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Retno menjelaskan di 2023, Indonesia akan fokus pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional, serta pertumbuhan ekonomi hijau. Selain itu, Indonesia juga akan mempercepat penyelesaian perundingan-perundingan bilateral yang saling menguntungkan seperti CEPA dengan Kanada dan Turki, serta PTA dengan Bangladesh, Djibouti, Fiji, Iran dan Mauritius.
"Serta Trade In Goods Agreement dengan Pakistan, BIT dengan Timor Leste, serta terus meningkatkan investasi dari berbagai negara pada kawasan-kawasan industri di Indonesia," sambungnya.
Sementara untuk tingkat regional, tutur Retno, Indonesia akan secara intensif menyelesaikan proses CEPA dengan MERCOSUR (pasar umum di Amerika Selatan), Uni Eropa, serta CEPA ASEAN-Kanada.
Retno menambahkan Kemlu juga akan mendukung penuh Bali and Beyond Travel Fair 2023 sebagai pameran wisata terbesar di Indonesia, serta konsisten memerangi diskriminasi pada perdagangan internasional.
Terkait diplomasi perdamaian dan kemanusiaan, Retno menuturkan Indonesia secara konsisten akan terus membantu perjuangan kemerdekaan di Palestina, serta terus menyalurkan bantuan untuk rakyat Afghanistan.
"Indonesia akan terus mendorong OKI untuk lebih aktif dalam menyelesaikan isu Palestina dan Afghanistan," ungkapnya.
Selain itu, Indonesia juga akan terus mendukung upaya perdamaian bagi Ukraina dan Rusia. Retno menyebutkan di 2023 Indonesia ditunjuk sebagai ketua grup MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia). Keketuaan Indonesia akan mengusung tiga prioritas, antara lain penguatan multilateralisme, pemulihan inklusif dan transformasi digital.
"Indonesia akan berupaya meningkatkan visibilitas MIKTA sebagai bridge builder dalam penyelesaian berbagai isu global," ucapnya.
Berbekal peran, keaktifan dan kontribusi tersebut, Indonesia telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2029-2030.
"Semua persiapan dimulai dari sekarang. Indonesia sangat mengharapkan dukungan semua negara anggota PBB terhadap rencana pencalonan tersebut," pungkas Retno.
Simak juga 'Momen Jokowi Terima Mandat Keketuaan ASEAN':