Polres Metro Jakarta Selatan belum menerima konfirmasi kehadiran Raden Indrajana Sofiandi (RIS) untuk diperiksa sebagai tersangka kasus KDRT anak. Polisi masih menunggu kehadiran Raden Indrajana.
"Belum, belum ada (konfirmasi penundaan pemeriksaan). Masih kami tunggu, jadwalnya kan jam 10.00 WIB, tapi masih kami tunggu," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dihubungi detikcom, Selasa (10/1/2023).
Nurma menyebutkan pemanggilan yang dijadwalkan hari ini merupakan panggilan pertama Raden Indrajana sebagai tersangka. Ia menuturkan, jika Indrajana tidak hadir, pemeriksaan akan dijadwalkan kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan ini pertama sebagai tersangka, kalau tidak ada, (akan) dijadwalkan ulang," ucapnya.
Sebelumnya, Raden Indrajana Sofiandi (RIS), tersangka kasus KDRT anak di Jakarta Selatan, meminta pemeriksaan dirinya sebagai tersangka ditunda. Sebelumnya, Raden Indrajana dijadwalkan akan diperiksa sebagai tersangka hari ini.
Indrajana menyebutkan hal tersebut dilakukan karena ia harus menjalani operasi. Raden Indrajana mengutus pengacaranya untuk menyampaikan permohonan pemeriksaan ditunda.
"Rencana nanti sore lawyer saya ke Polres mengajukan penundaan pemeriksaan karena saya harus menjalankan operasi hasil pemeriksaan rumah sakit," kata Raden Indrajana saat dihubungi detikcom, Selasa (10/1/2023).
Respons Raden Indrajana soal Status Tersangka
Polisi telah menetapkan Raden Indrajana sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) anak yang dilaporkan mantan istrinya, KEY. Ia mengaku bingung terkait penetapan itu.
"Kalau jujur, agak membingungkan, karena bukti yang digunakan adalah bukti-bukti lama dan saya punya bukti banyak bahwa sebetulnya sudah damai dan baik-baik saja," kata Raden Indrajana saat dihubungi Selasa (10/1/2023).
Menurut Indrajana, bukti-bukti yang disampaikan oleh KEY ke polisi adalah bukti lama. Menurutnya pula, saat itu mereka sudah berbaikan.
"Video 2022 juga dibuat sebelum video keluarga makan malam bersama dan sudah berbaikan," sambungnya.
Lebih lanjut Indrajana menuding polisi sedang berada di bawah tekanan publik dalam menangani kasus tersebut. Sebab, kata dia, video-video tekait dirinya sudah viral.
"Saya merasa polisi di bawah tekanan publik. Tekanan publik karena video-video viral yang dimunculkan oleh pelapor," imbuhnya.
"Padahal publik tidak tahu setelah itu semuanya baik-baik saja," sambungnya.