JK Harap Makin Banyak Gagasan Universitas Paramadina di Politik-Ekonomi

ADVERTISEMENT

JK Harap Makin Banyak Gagasan Universitas Paramadina di Politik-Ekonomi

Mulia Budi - detikNews
Selasa, 10 Jan 2023 12:56 WIB
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-25 Universitas Paramadina. JK menyebutkan pemikiran dan pengembangan tokoh-tokoh Universitas Paramadina harus lebih besar dibanding kampus lainnya.

"Alhamdulillah dalam 25 tahun perkembangannya, menjadi universitas menengah yang tidak terlalu besar tapi yang sangat penting adalah pikiran-pikiran, pemikirannya harus besar, mungkin kampusnya tidak besar, mungkin mahasiwanya tidak sebesar dengan universitas yang lain tapi pemikirannya, idenya, dan juga pengembangannya harus lebih besar daripada yang lainnya. Itulah tugas kita semua di Paramadina untuk mengembangkan pikiran-pikiran dan juga keluar berpikir jauh ke depan dalam pengembangan Islam dan negara," kata Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara Dies Natalis ke-25 Universitas Paramadina di Universitas Paramadina Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).

JK mengatakan tokoh dari Universitas Paramadina jauh lebih banyak memberikan pandangan dalam politik dibanding Universitas lainnya, termasuk Universitas Indonesia (UI). Pernyataan JK itu pun disambut gelak tawa oleh para hadirin.

"Apabila kita berbicara politik di Indonesia pada dewasa ini, jauh lebih banyak orang-orang Paramadina yang memberikan pandangan-pandangan yang positif dalam politik dibanding dengan universitas yang lain, termasuk UI contohnya," ujarnya.

Dia mengatakan pandangan positif itu harus diimbangi dengan pandangan dan peran di bidang entrepreneurship dan ekonomi. Menurutnya, jika pandangan dan peran itu tak seimbang, akan terjadi ketimpangan dalam menuju kemajuan.

"Pandangan-pandangan positif itu tentu sekarang ini kita juga imbangi dengan pandangan-pandangan entrepreneurship, pandangan-pandangan ekonomi karena itulah kemudian akan menjadi bagian daripada kemajuan ini. Apabila kita tidak maju di bidang itu, maka ada suatu ketimpangan yang tentu sangat mempunyai bahaya di masa depan di Indonesia ini, apabila tidak ada keseimbangan seperti itu," kata JK.

"Tapi yang ingin kita tuju ialah bagaimana meningkatkan peranan-peranan ekonomi dan itu berasa juga pendidikan memiliki andil yang besar dalam bidang-bidang itu, tanpa peranan itu tentu, juga peranan-peranan teknologi-teknologi, peran-peranan keilmuan lainnya sangat penting," imbuhnya.

JK berharap setiap dosen, pengajar, dan yayasan wakaf Paramadina dapat menjaga kesatuan untuk mencapai tujuan. Dia menyebut hal yang penting adalah memiliki pemikiran yang besar bukan soal gedung yang megah.

"Memang konsepnya bukan universitas yang masal, tapi yang kita konsepkan adalah pemikiran-pemikiran yang besar dan langkah-langkah yang besar dan juga tentu suatu manfaat yang besar bukan hanya soal keagamaan tapi soal keilmuan yang bermanfaat untuk kita semua," ucapnya.

JK mengatakan perguruan tinggi bukan seperti museum melainkan berbicara tentang masa depan. Menurutnya, jika perguruan tinggi mengikuti fungsi museum, akan berpikir ke belakang.

"Universitas bukanlah museum, kalau museum melihat ke belakang, banyak hal kita umat Islam itu seperti berpikir museum, bahwa kita selalu bangga sama masa lalu, masa keemasan Islam," ujar JK.

"Universitas berbicara masa depan, apa yang akan terjadi kita harus persiapkan masa depan ini. Tanpa masa depan kita akan menjadi museum karena itu juga, ilmu apakah ilmu sosial, ilmu teknologi, ilmu apa saja itu berkembang cepat di negeri ini, kecepatan itu kita tidak bisa ketinggalan," lanjutnya.

Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Rachbini bersyukur Universitas Paramadina telah memasuki usia 25 tahun. Dia mengatakan Universitas Paramadina akan terus memberikan sumbangsih untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan UUD 1945.

"Alhamdulillah Paramadina sudah usia 25 tahun, dilahirkan oleh Yayasan Wakaf Paramadina, sudah cukup banyak yang mendahului kita, dan yang hadir sangat mendukung sehingga Paramadina maju seperti sekarang. Universitas Paramadina terus memberikan sumbangsih untuk bangsa dan mendorong cita-cita seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu tujuan bangsa Indonesia mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Prof Didik.

Didik kemudian membuka Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-25 Universitas Paramadina.

"Dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, maka Sidang Senat Terbuka untuk Dies ke-25 kami buka," ujarnya.

(yld/yld)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT