Cak Imin: Sebaran Dokter Jangan Cuma di Kota-kota Besar Saja

Cak Imin: Sebaran Dokter Jangan Cuma di Kota-kota Besar Saja

Inkana Putri - detikNews
Senin, 09 Jan 2023 19:18 WIB
Muhaimin Iskandar
Foto: PKB
Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah melakukan pemerataan sebaran dokter sesuai rasio jumlah penduduk di masing-masing daerah, termasuk sebaran dokter spesialis.

Muhaimin menilai sebaran dokter yang tidak merata mengakibatkan penanganan pasien di berbagai fasilitas kesehatan tidak maksimal. Bahkan, kondisi ini seringkali berujung pasien meninggal dunia.

"Kembali saya ingatkan sebaran dokter jangan cuma di kota-kota besar saja, harus merata di seluruh Indonesia sesuai rasio jumlah penduduk. Saya kira kasus-kasus kematian pasien akibat lamban mendapatkan penangan medis tidak boleh lagi terjadi," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai hal ini, Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ini juga mendorong Kementerian Kesehatan untuk memperbanyak beasiswa pendidikan calon dokter, tak terkecuali dokter spesialis. Menurutnya, upaya ini mampu mendorong pemerataan dokter di Indonesia.

"Negara seharusnya lebih banyak lagi menggelontorkan beasiswa pendidikan kedokteran, memang ini bukan hal mudah, tapi saya kira bisa dilakukan agar sebaran dokter bisa lebih merata, lebih banyak lagi," paparnya.

ADVERTISEMENT

Selain Kemenkes, Cak Imin mengimbau agar pemerintah daerah proaktif mengalokasikan beasiswa kedokteran kepada generasi muda yang berprestasi dan kurang mampu. Dengan demikian, ia optimistis masalah pemerataan dokter dapat teratasi.

"Pemda saya minta juga proaktif, misalnya dengan menyediakan beasiswa pendidikan kedokteran untuk siswa-siswa berprestasi dan kurang mampu. Jadi tidak bergantung pada pusat saja," katanya.

Lebih lanjut, Cak Imin menyampaikan berdasarkan data Kemenkes, jumlah dokter di Indonesia saat ini 146.162 ribu orang. Menurutnya, jumlah tersebut masih jauh dari standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

"Kalau ikut standar WHO seharusnya Indonesia punya dokter minimal 270 ribu orang. Sedangkan sekarang baru ada 146 ribuan. Jadi selain jumlah dokter kita masih kurang, ditambah lagi sebarannya tidak merata," pungkasnya.

(fhs/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads