Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menolak sistem pemilu proporsional tertutup atau coblos partai. Sistem pemilu tersebut, menurutnya, akan menghapus hak kompetisi setiap orang.
Cak Imin mengaku juga akan konsolidasi dengan 7 partai di parlemen lain. Pertemuan konsolidasi itu akan digelar hari ini.
"PKB dalam posisi menolak, dan kita sedang berkonsolidasi dengan partai lain," ujar Cak Imin pada wartawan dalam Penandatangan Petisi Perlindungan Anak di Sarinah pada Minggu (8/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah hari ini akan ada pertemuan dengan partai lain," tambahnya.
Menurut Cak Imin, sistem proporsional tertutup memberangus hak-hak kompetisi. Ditambah lagi, waktu pemilu yang sudah semakin dekat.
"Waktu sudah sangat pendek, pemotongan hak kompetisi demokratis," kata dia.
"Kalau proporsional tertutup dipilih 4 tahun sebelum pemilu barangkali wajar-wajar saja tapi ini ini 1 tahun sebelum pemilu, ini sama saja memberangus hak-hak kompetisi orang," lanjut Cak Imin.
Saat disinggung apakah ada agenda tertentu dalam wacana perubahan tersebut, Cak Imin mengatakan hal itu merupakan hal biasa dalam demokrasi. Meski begitu, menurut Cak Imin, perubahan sistem pemilu tidak fair jika dilakukan setahun sebelum penyelenggaraan pemilu.
"Ya sebetulnya ini agenda biasa ya, sebetulnya layaknya dibahas diawal pasca pemilu. Biasa, ndak masalah, karena sistem demokrasi bisa melalui berbagai cara," paparnya.
"Tetapi proporsional dalam waktu 1 tahun sebelum pemilu ini tidak fair," imbuh Cak Imin.
Simak juga 'Ini Alasan Pemohon Minta Pemilu 2024 Coblos Gambar Partai Bukan Caleg':