Akibat cuaca buruk karena angin kencang serta gelombang tinggi, aktivitas penyeberangan di Selat Bali kembali ditutup. Seluruh kendaraan yang sudah berada di dalam kapal dikeluarkan untuk mengantisipasi bahaya.
"Penundaan aktivitas penyeberangan di Selat Bali kembali dilakukan akibat cuaca buruk. Angin kencang hingga 30 knot dan gelombang tinggi sekitar 1,2 meter sangat berbahaya melanjutkan pelayaran," ungkap Korsatpel Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan dilansir detikBali, Jumat (6/1/2023).
Penundaan penyeberangan dilakukan akibat cuaca buruk yang tidak memungkinkan dilakukan aktivitas pelayaran. Dan ditakutkan terjadinya hal buruk, terlebih angin kencang yang terjadi menyulitkan nakhoda mengendalikan kapal.
"Ditakutkan kapal berubah haluan sehingga terjadi kandas. Penundaan tetap dilakukan menunggu cuaca membaik," ujar Sastrawan.
Disinggung mengenai kendaraan yang sudah di dalam kapal dikeluarkan kembali, dirinya menjelaskan untuk mengantisipasi adanya guncangan kendaraan di dalam kapal. Terlebih banyak kejadian truk yang terjatuh di dalam kapal.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)