.webp)
Hakim lalu bertanya di mana posisi terdakwa lainnya, yakni Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, pada saat penembakan oleh Eliezer maupun oleh Sambo. Eliezer menyebut saat itu mereka berdua ada di dalam lokasi penembakan.
"Saat itu terdakwa Kuat, Ricky, di mana?" tanya hakim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masuk sama almarhum, sama-sama," jawab Eliezer.
Hakim lalu bertanya apakah Ricky dan Kuat melihat Sambo menembak. Eliezer mengatakan seharusnya Ricky dan Kuat melihat itu karena jarak penembakan sangat dekat.
"Kemarin pemeriksaan Ricky dan saksi ahli mengatakan Ricky tidak melihat apakah Sambo menembak, apa tidak Saudara tahu itu?" tanya hakim.
"Saya tidak tahu," jawab Eliezer.
"Saudara memastikan tidak Kuat atau Ricky melihat?" tanya hakim.
"Jaraknya dekat sekali, seharusnya melihat," kata Eliezer.
"Mengenai Ricky buang pandangan, apa tidak tahu?" kata hakim.
"Saya tidak tahu," jawab Eliezer.
Eliezer Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana
Eliezer didakwa bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir N Yosua Hutabarat. Eliezer disebut dengan sadar dan tanpa ragu menembak Yosua.
"Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," ucap jaksa saat membacakan surat dakwaan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (18/10).
Eliezer didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
(whn/haf)
