Awal Mula Terungkapnya Lemari Senjata di Rumah Sambo hingga Dicek Hakim

Awal Mula Terungkapnya Lemari Senjata di Rumah Sambo hingga Dicek Hakim

Zunita Putri - detikNews
Kamis, 05 Jan 2023 11:09 WIB
Ferdy Sambo menjalani sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Sedangkan istrinya, Putri Candrawathi hadir virtual karena positif COVID-19, Selasa, 22/11/2022.
Ferdy Sambo (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Keberadaan lemari senjata di rumah Ferdy Sambo terungkap dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Posisi lemari senjata di rumah pribadi Sambo itu diungkap oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Eliezer menceritakan tentang lemari senjata itu ketika dia menjadi saksi dalam sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi pada 13 Desember 2022. Awalnya, Elizer menceritakan momen dia tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, Jakarta Selatan, dari Magelang, Jawa Tengah. Eliezer mengaku tiba di Saguling pukul 15.00 WIB.

Saat tiba di Saguling, Eliezer mengaku diperintahkan Putri untuk meletakkan senjata di lantai tiga rumah itu. Lantai tiga rumah Saguling itu tempat senjata itu berada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum Ibu turun, Ibu sempat bilang ke saya, 'Dek, nanti senjata naikkan ke lantai tiga ya'," kata Eliezer saat bersaksi dalam sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa (13/12/2022).

Senjata yang diminta Putri untuk disimpan adalah senjata Steyr yang berada di mobil yang ditumpangi Putri. Eliezer menyebut dirinya naik ke lantai tiga rumah itu setelah menjalani tes PCR.

ADVERTISEMENT

Eliezer mengaku naik ke lantai tiga bersama Kuat Ma'ruf. Dia mengaku meletakkan senjata di lemari senjata milik Sambo atas izin Putri.

"Naiklah kami ke lantai tiga. Sampai lantai tiga, karena barang-barang kan bisa ditaruh depan lift, kalau senjata api kan tidak. Jadi saya temui Ibu untuk senjata. Diajaklah saya, 'Oh ya, sini, Dek'. Diajak saya masuk, Om Kuat juga ikut masuk. Om Kuat berhenti di meja rias, sebelum lorong ada meja rias, di situ baru saya lihat Ibu masuk ke dalam ke kamar. Ibu tuntun terus sampai di lemari senjata, Yang Mulia. Ibu yang bukain pintu lemarinya," kata Eliezer.

Dia mengaku kaget dengan banyaknya senjata di lemari itu. Dia langsung menggantungkan senjata tersebut sesuai dengan perintah Putri.

"Saya kaget juga ternyata banyak semua senjata, saya gantung senjata Steyr, baru saya 'izin, Bu'. Saya keluar sama Om Kuat," ucap Eliezer.

Pintu Rahasia di Rumah Sambo

Masih dalam konteks pertanyaan sama ketika Eliezer menceritakan lemari senjata, jaksa pun bertanya tentang sebuah 'pintu rahasia' di rumah Sambo. Eliezer mengaku tahu keberadaan pintu rahasia itu.

Pertanyaan pintu rahasia ini berawal karena jaksa penasaran dengan alasan Eliezer menaiki tangga belakang ketika mengantarkan senjata Brigadir N Yosua Hutabarat ke Ferdy Sambo. Jaksa heran dengan Eliezer yang lewat tangga belakang, padahal di depan ada tangga dan lift.

"Jadi saat itu saya lapar, saya sempat ambil kotak makan di luar, jadi saya pas masuk itu udah blank, entah pikiran mau makan atau mau masukin senpi dulu, tidak beraturan, apalagi pas sudah diberi tahu nanti akan bunuh Yosua. Jadi saya di arah ajudan ngumpul saya pertama jalan dari situ, tapi saya pikir eh ini ada senjata, jadi saya letakkan makanan saya di atas dispenser, lalu saya naik lewat tangga dapur," kata Eliezer saat itu.

"Apakah saksi tahu lewat belakang itu tembus ke...?" tanya jaksa dipotong oleh Eliezer.

"Tahu Bapak, karena ke lantai 4 itu turun, terus kalau kita standby kita cek ke atas, cek pintu, keliling, jadi tahu di situ ada pintu," potong Eliezer.

Jaksa kemudian mendeskripsikan pintu di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, Jaksel, itu. Menurut jaksa, pintu itu seperti pintu rahasia karena bentuknya tidak terlihat seperti pintu. Jaksa menyebutkan pintu itu tembus ke ruangan Ferdy Sambo.

"Seingat saya waktu rekonstruksi itu pintu kan kayak pintu apa ya, kamuflase gitu kan, tidak tahu kalau itu pintu dari dalam. Apakah kamu tahu kalau di atas ada pintu yang tembus ke ruangan Terdakwa?" kata jaksa penasaran.

"Tahu Bapak, karena kan kalau mau ke lantai 4 kan harus lewat tangganya," ucap Eliezer.

Jaksa kembali bertanya apakah pintu itu terlihat jika dari lantai empat. Eliezer pun membenarkan itu.

"Jadi kamu tahu ya, terus kenapa kamu mengantar senjata lewat pintu rahasia itu?" cecar jaksa.

"Tadi saya jelaskan bahwa saya antara mau makan atau antar senjata," tegas Eliezer.

Selanjutnya Sambo akui ada lemari senjata

Lihat juga Video: Momen Haru Richard Eliezer Peluk Orang Tua di Ruang Sidang

[Gambas:Video 20detik]



Keberadaan Lemari Senjata Dibenarkan Sambo

Ketika Sambo bersaksi dalam sidang Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf (7/12/2022), Sambo membenarkan tentang keberadaan lemari senjata di lantai tiga rumah Saguling. Jaksa mulanya bertanya tentang ruang senjata, kemudian diluruskan Sambo.

"Di lantai 3 apa ada ruang senjata?" tanya jaksa saat itu.

"Lemari penyimpanan senjata, bukan ruangan," ucap Sambo.

Hakim Cek Lemari Senjata

Untuk membuktikan keberadaan lemari senjata dan sejumlah fakta dalam sidang, majelis hakim yang mengadili perkara pembunuhan Yosua pun mengunjungi rumah Saguling dan rumah Duren Tiga, TKP pembunuhan Yosua pada Rabu (4/1) kemarin.

Pengacara Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy, mengatakan salah satu yang dicari hakim dalam kunjungan itu adalah lemari senjata. Ronny menyebut hakim sempat mengecek keberadaan lemari senjata di rumah pribadi Ferdy Sambo. Namun, menurut Ronny, lemari senjata seperti yang pernah diceritakan Eliezer di sidang itu sudah tidak ada.

"Tadi di rumah Saguling dijelaskan terkait lemari senjata yang ada di lantai tiga," kata Ronny kepada wartawan di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (4/1/2023).

Dia menyebut lemari tempat penyimpanan senjata itu sudah ditutup.

"Lemari senjata sudah tidak ada, itu sudah ditutup," ujarnya.

Pernyataan pihak Eliezer ini pun dibantah oleh pihak Sambo. Menurut pihak Sambo, hakim sudah ditunjukkan keberadaan lemari senjata itu.

"Saya rasa tidak tepat framing yang diberikan," kata pengacara Sambo, Arman Hanis, saat dihubungi terpisah.

Arman mengatakan pihaknya telah menunjukkan lemari senjata tersebut kepada hakim yang melakukan pemeriksaan. Namun, menurut Arman, saat itu Hakim menyebut lemari tidak perlu dibuka.

"Tim PH RE dan saya sendiri saat pemeriksaan bersama tim PH terdakwa lain sama-sama melihat bahwa kami dengan segala iktikad baik sudah menunjukkan lemari senjata tersebut kepada yang mulia majelis hakim yang melakukan pemeriksaan setempat untuk memeriksa lemari senjata, namun dijawab oleh majelis hakim tidak perlu dibuka/diperiksa," ujar Arman.

Dia menegaskan bahwa lemari senjata tersebut ada dan hakim telah melihat. Menurut Arman, pihak Eliezer tidak memperhatikan secara cermat saat berada di TKP.

"Jadi lemari tersebut tetap ada, dan yang mulia majelis hakim sudah melihat. Mungkin pada saat itu PH RE tidak memperhatikan secara cermat," pungkas Arman.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads