Pembangunan Masjid Al Jabbar, Jawa Barat, dikritik di media sosial lantaran menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespons kritik itu melalui akun media sosialnya.
Dilansir detikJabar, Rabu (4/1/2023), kritik pembangunan Masjid Al Jabbar memakai APBD itu disampaikan oleh salah satu pengguna Twitter. Akun tersebut menyebut APBD diperoleh dari pajak. Akun itu juga menyinggung ajaran Islam soal pembangunan masjid tidak menggunakan sembarang dana.
Cuitan itu langsung direspons oleh Ridwan Kamil melalui akun Instagramnya. RK juga menyertakan tangkapan layar cuitan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akang @outst*** yth, Penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang. Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D. Masjid, Gereja, Pura semua BISA dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif," tulis RK di akun Instragramnya.
RK turut menjelaskan perjalanan pembangunan Masjid Al Jabbar hingga diresmikan pada 30 Desember 2022. RK mengatakan pembangunan Masjid Al Jabbar merupakan titipan aspirasi dari masyarakat Jawa barat yang menginginkan adanya masjid raya provinsi sejak 7 tahun lalu.
Tadinya Ridwan Kamil turut menyelipkan tagar #sugantehpinter atau dalam bahasa Indonesia berarti 'kirain pintar' dalam unggahannya. Namun belakangan, tagar itu dihapus oleh Ridwan Kamil. Respons RK ini juga ramai dibahas di Twitter.
Simak selengkapnya di sini.
Saksikan Video 'Kata Ridwan Kamil soal Kolam Masjid Al-Jabbar Dipakai Warga Berenang':