Pemprov DKI Jakarta bakal merapikan kabel-kabel utilitas yang menjuntai di atas trotoar Ibu Kota. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menargetkan trotoar Jakarta akan bebas dari tiang dan kabel semrawut 5 tahun lagi.
"Jadi yang ada hanya lampu saja, nanti tidak ada lagi masalah tiang-tiang itu. Kita mulai mencabuti semua, mulai dari Jakarta Selatan, begitu kita perbarui, masuk ke bawah, semua tiang kita cabuti. Kita siap bantu akan ada 400 tiang yang dicabuti," kata Hari di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2023).
Hari mengatakan baru 30 persen trotoar di jalanan Jakarta yang direvitalisasi. Dia menyebut baru 0,3 persen kabel utilitas yang diturunkan melalui proyek sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau trotoar kita revitalisasi baru 30 persen, otomatis baru 30 persen, masih banyak PR kita. Maka 4-5 tahun akan bersih," ujarnya.
Proyek SJUT sendiri dilakukan oleh dua BUMD, yaitu Sarana Jaya dan PT Jakarta Propertindo (JakPro). Saat ini, Bina Marga tengah mengevaluasi hasil kerja kedua BUMD itu.
"Jadi intinya begitu kita revitalisasi trotoar itu kabel kita turunkan melalui apa? SJUT. Kami sudah komitmen, apalagi Perda Utilitas kan di dewan sudah dibahas pasal demi pasal insyaallah tahun ini jadi itu yang jadi pegangan kita dalam melakukan SJUT lebih giat lagi," ujarnya.
Sejauh ini, proyek SJUT sudah berjalan di tujuh titik dengan total panjang trotoar 25 km. Khusus untuk 2023 ini, Pemprov DKI Jakarta menargetkan penambahan hingga 200 kilometer.
"Tahun ini kita target 200 Km nanti ke depan sambil kita evaluasi sistemnya apakah efektif atau tidak kalau memang sudah efektif kalau belum nanti kita buka lagi melalui KPBU. Jadi kalau ada investor asing monggo aja. Kita yang penting untuk mendahului penugasan," jelasnya.
Simak juga 'Berbelit-belit Urus Kabel Udara Semrawut di Ibu Kota':