Perampok Bantai Satu Keluarga Pemilik Toko Emas

Perampok Bantai Satu Keluarga Pemilik Toko Emas

- detikNews
Kamis, 03 Agu 2006 23:53 WIB
Langkat - Satu keluarga pedagang emas yang berjumlah tiga orang tewas mengenaskan setelah dihabisi perampok yang menyantroni rumah mereka di Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Polisi masih memburu pelaku yang diperkirakan lebih dari tiga orang.Pembunuhan sadis ini terjadi Kamis (3/8/2006) pagi di kediaman keluarga Akan Candra yang berada di Jl KH Zainul Arifin, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, sekitar 60 kilometer dari Medan.Mereka yang menjadi korban adalah suami-istri Akan Chandra (65) dan Jong Tjo Sen Phin (50), serta putra mereka Hendrik (22). Ketiganya ditemukan tewas dengan bekas luka jeratan kabel tembaga di leher, serta bekas hantaman benda tumpul di kepala.Mayat Akan Chandra dan istrinya ditemukan berada kamar di lantai tiga rumah yang merangkap toko emas. Sedangkan Hendrik ditemukan terkapar di lantai dua.Jenazah ketiganya selanjutnya dibawa ke Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum Stabat untuk menjalani visum et repertum. Kapolres Langkat Ajun Komisaris Besar Pol Anang Syarif mengatakan, walau tidak ada perhiasan emas yang hilang, tetapi sejumlah barang-barang milik korban seperti ponsel dibawa kabur pelaku. Dengan indikasi ini diduga kuat mengarah kepada upaya perampokan.Isi seluruh kamar juga diobrak-abrik pelaku yang diyakini mencari kunci brankas berisi perhiasan emas. Pelaku tidak berhasil membawa kabur perhiasan emas, diduga karena gagal membuka brankas."Polisi masih menelusuri jalur masuk pelaku yang diduga berjumlah lebih dari dua orang itu. Dari bukti-bukti di lapangan, kemungkinan pelaku masuk melalui bagian atas rumah berlantai tiga itu, sebab tidak satupun ditemukan kerusakan pada kunci pintu atau jendela. Namun, tidak tertutup kemungkinan pula, di antara pelaku dengan korban saling kenal," kata Anang Syarif di Langkat.Diperkirakan pembantaian itu terjadi antara pukul 07.00 hingga 09.00 WIB. Persisnya, setelah putra korban, Herman, pergi sekolah.Adanya pembunuhan ini diketahui karena salah seorang kerabat, yang juga membuka usaha toko emas di depan rumah korban merasa heran. Toko Akan masih belum buka hingga pukul 09.00 Wib.Saat rumah Akan ditelepon tidak juga ada sahutan. Kerabat Akan inilah yang kemudian melaporkan hal ini ke Polsek Stabat. Dalam kasus ini, kata Anang Syarif, pihaknya sudah meminta keterangan enam orang saksi. Sementara barang bukti berupa pakaian korban, gerenda, serta kabel tembaga sudah diamankan untuk diperiksa. (fjr/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads