Truk Terperosok, Ketua RT Minta Sumur Resapan di Batu Ceper Jakpus Ditutup

Truk Terperosok, Ketua RT Minta Sumur Resapan di Batu Ceper Jakpus Ditutup

Rumondang Naibaho - detikNews
Senin, 02 Jan 2023 16:18 WIB
Ketua RT 015 RW 01, Kebon Kelapa, Gambir, Jakpus, Labaron.
Ketua RT 015 RW 01, Kebon Kelapa, Gambir, Jakpus, Labaron (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Truk molen terperosok di sumur resapan yang penutupnya sudah rusak, di Batu Ceper, Gambir, Jakarta Pusat. Ketua RT 015 RW 01, Kebon Kelapa, Gambir, Labaron, meminta agar sumur resapan tersebut ditutup.

Bagi Labaron, 72 sumur resapan tersebut tidak terlalu berguna ditempatkan di kawasan itu. Kawasan itu disebut tak pernah banjir.

"Fungsi, nggak ada fungsi. Di sini nggak pernah banjir sebenarnya. Banjir dekat kios bensin di sana, tapi di sana sumur resapannya bagus," ujar Labaron saat ditemui Senin (2/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kali tidak ada penolakan. Cuma saya ada keluhan sebagai RT, sebaiknya ini tidak dibangun sumur resapan. Karena di sepanjang saya 50 tahun di sini, Batu Ceper ini tidak pernah banjir gede bener, tidak pernah. Jadi tidak begitu perlu sebenarnya," sambungnya.

Ia menuturkan pembangunan sumur resapan di daerahnya itu malah memperburuk kondisi jalan. Sebab, terdapat beberapa proyek yang dikerjakan di sekitar lokasi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Di sini karena proyeknya tumpang tindih. Dibangun resapan, sudah selesai, bangun gorong-gorong lagi, sehingga orang jalan di sumur resapan. Jadi tertimpalah sumur resapan jalanan itu. Sedangkan gorong-gorong ini lagi perbaikan waktu itu," katanya.

Ia mengungkapkan, banyak warga yang mengeluh terkait kondisi jalan yang rusak akibat proyek pengerjaan jalan yang tumpang-tindih tersebut. Sebab, menurutnya, kondisi tersebut juga membahayakan pengguna jalan.

"Warga sekitar ya mengeluh soal jalanan. Rusak jalanan gitu," ucapnya.

Karena itu, Labaron berharap agar pemerintah menutup permanen sumur resapan di kawasan itu dan mengembalikan jalanan seperti semula. Sebab, menurutnya, hal tersebut akan lebih baik daripada hanya dilakukan penambalan atau perbaikan pada penutup sumur resapan.

"Harapannya ditutup lagi sampe ke bawah itu, sampe bolong-bolongnya itu. Balik ke asal lagi lah, lebih kuat jalanan itu," jelasnya.

"Kan pembuatan sumur resapan bawahnya bolong. Jadi kalau ditutup, nah kekuatan tutupnya itu nggak kuat. Saya takut kalau ditutup juga nggak kuat," tambahnya.

Lihat juga video 'Hujan Deras Guyur Jakarta, Sumur Resapan Malah Terendam Banjir':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Selain itu, Labaron mengatakan pembuatan saluran air di kawasan itu lebih efektif dibanding sumur resapan. Menurutnya, banyaknya proyek yang dibuat pada daerah itu malah membuat fungsi satu dan lainnya menjadi tak efektif.

"Baiknya saluran air. Karena di trotoar itu sudah bagus jalan. Di kiri kanan ini ada trotoar semua, itu sudah bagus tidak ada masalah. Tapi ditambah lagi sumur resapan, ditambah lagi gorong-gorong jadi ada empat saluran itu. Jadi fungsinya nggak bener itu, cukup trotoar sudah cukup sudah bagus," katanya.

Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, terlihat kondisi di sepanjang jalan tergolong rusak. Terdapat lubang yang cukup besar pada beberapa titik disepanjang jalan.

Selain itu, pada sisi kiri dan kanan jalan terdapat galian saluran air yang sedang dalam proses pengerjaan. Terlihat juga aspal pada jalan tersebut tidak rata, serta terdapat celah berlubang pada batas-batas proyek yang telah dikerjakan.

Sementara, pada jalan itu cukup ramai lalu lalang pengendara pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads