Ziarah ke Makam Fatmawati, Basarah: Kita Memuliakan Pemimpin Perempuan

Ziarah ke Makam Fatmawati, Basarah: Kita Memuliakan Pemimpin Perempuan

Dea Duta Aulia - detikNews
Sabtu, 31 Des 2022 14:16 WIB
Ahamd Basarah Ziarah ke Makam Fatmawati
Foto: MPR
Jakarta - Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan keluarga Soekarno dan Taufiq Kiemas berperan besar terhadap perjalanan bangsa Indonesia. Bahkan bisa dikatakan keduanya merupakan keluarga pahlawan bangsa.

Hal itu terlihat dari peran Soekarno yang memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan Taufiq Kiemas meluruskan sejarah lahirnya Pancasila. Hal tersebut disampaikan olehnya saat berziarah ke makam Taufiq Kiemas di TMP Kalibata, Jakarta, hari ini.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning, tokoh senior PDIP Rudi Harsa Tanaya, adik Taufiq Kiemas, Heri Kiemas, dan puluhan masyarakat.

"Jasa dari Ibu Negara Fatmawati Soekarno yang menjahit bendera Merah Putih. Di mana, kenikmatan peringatan 17 Agustus makin terasa dengan berkibarnya bendera Merah Putih," kata Basarah dalam keterangan, Sabtu (31/12/2022).

Basarah mengatakan bukti sebagai bangsa Indonesia harus memuliakan pemimpin perempuan. Hal itu bisa dilihat dari rahim seorang Ibu Negara Fatmawati melahirkan sosok Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden ke-5 RI dan presiden pertama perempuan. Lalu, dari rahim Megawati melahirkan Puan Maharani yang menjadi Ketua DPR RI perempuan pertama di RI.

"Dan dari rahim Ibu Prof. Dr. HC Megawati Soekarnoputri juga lahir pemimpin perempuan yang sekarang menjadi Ketua DPR RI perempuan pertama yaitu Ibu Dr. HC. Puan Maharani," ucap Basarah.

"Jadi hikmah dari kita berziarah ke makam Ibu Fatmawati kita memuliakan pemimpin perempuan di Republik Indonesia yang kita cintai bersama-sama ini," sambungnya.

Ia menambahkan bahwa berziarah dan berdoa ke makam pahlawan bangsa itu merupakan sebuah tradisi kebangsaan dan keagamaan yang dibangun oleh ideologi PDI Perjuangan. Serta menjadikan satu tarikan nafas antara paham kebangsaan dan paham keagamaan.

"Itu menjadi tradisi yang terus kita gelorakan dari generasi ke generasi," ujar Basarah.

Sebelumnya, Ahmad Basarah dan jajaran DPP PDIP juga melakukan ziarah di Makam Fatmawati dan kedua orangtuanya di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Ia mengatakan Fatmawati lahir dari keluarga Muhammadiyah yang mewarisi tradisi Islam dan kebangsaan. Tradisi keislaman kebangsaan itu juga dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri dan putra-putrinya.

"Di dekat makam Ibu Fatmawati ini ada makam keluarga Bung Karno, dan makam Bu Citro, pengasuh Ibu Megawati sejak kecil, dimakamkan bersama keluarga Bung Karno," kata Basarah.

Menurutnya, ditempatkannya makam Citro di area pemakaman keluarga Bung Karno adalah salah satu contoh bagaimana Bung Karno dan keluarganya begitu memuliakan wong cilik.

"Kita diajari para tokoh bangsa untuk memuliakan wong cilik dan semoga kita bisa meneruskan perjuangannya," tutup Basarah. (fhs/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads