DPP PDI Perjuangan menggelar acara tahlilan dalam rangka peringatan 80 tahun kelahiran almarhum Taufiq Kiemas. Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah hingga anggota Komisi VII DPR Fraksi PDI Perjuangan Ribka Tjipaning hadir.
Tahlilan berlangsung di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (31/12/2022). Selain tahlilan dan ziarah ke makam almarhum Taufiq Kiemas, tahlilan dan ziarah juga dilakukan di makam istri dari Presiden pertama RI Soekarno Hatta, Fatmawati.
Pantauan detikcom di lokasi, sejumlah politikus PDI Perjuangan hadir. Selain Ahmad Basarah dan Ribka Tjipaning, nampak hadir pula Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru, Heri Kiemas, serta puluhan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basarah mengatakan kegiatan ini merupakan tradisi refleksi akhir tahun yang memperkuat dan selalu dilakukan PDIP. Kegiatan dilakukan dalam rangka menghargai jasa tokoh bangsa.
"Ini adalah tradisi kepartaian yang memperkuat tradisi kebangsaan dan keagamaan yang menjadi pacuan PDIP," kata Basarah dalam sambutannya.
Basarah mengungkapkan Fatmawati Soekarno memiliki peran dalam perjalanan bangsa karena merupakan penjahit bendera merah putih yang dikibarkan saat kemerdekaan Indonesia. Selain itu Fatmawati juga telah melahirkan keturunan pemimpin wanita yang merupakan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri.
"Kita menziarahi makam Ibu Fat karena beliau Ibu Negara pertama yang sangat berjasa mendampingi Soekarno ketika memploklamirkan kemerdekaan Indonesia, menjahit bendera merah putih. Dari rahim Ibu Fat lahir Presiden perempuan pertama di Indonesia yaitu Bu Megawati. Kemudian dari rahim Bu mega juga lahir pemimpin perempuan pertama yang jadi ketua DPR RI, yaitu Ibu Puan Maharani," ujarnya.
"Jadi ini tradisi menghormati Pahlawan bangsa, karena ini bangsa yang besar yang menghargai jasa pahlawannya," imbuhnya.
Para peziarah yang hadir membacakan doa dan yasin ke makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati Soekarno beserta makam keluarga. Selanjutnya mereka menabur bunga di atas pusaran makam.
(dek/azh)