Juru bicara milenial PKB, Didiet M Fitrah, menanggapi fenomena mal di Jakarta yang sepi pengunjung. Menurutnya, mal yang mulai ditinggalkan pengunjungnya harus segera beralih fungsi agar lebih efektif dan efisien.
Didiet mengatakan mal sepi pengunjung itu fakta yang harus diterima pebisnis yang terhimpun di Himpunan Peritel dan Penyewa Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Solusinya, lanjut dia, gedung-gedung itu harus segera beralih fungsi tidak lagi menjadi pusat belanja.
"Bisa untuk perkantoran, sarana olahraga, pusat kebudayaan, atau lainnya yang lebih menjanjikan," kata Didiet kepada wartawan, Jumat (30/12/2022).
"Atau bisa juga dimaksimalkan menjadi ruang kreatif yang mendukung gaya hidup anak muda masa kini, seperti tempat pertunjukan, konser, pameran hasil karya seniman muda dan lainnya," imbuhnya.
Ia mengungkapkan, fenomena mal sepi tidak ada hubungannya dengan isu resesi. Perekonomian Indonesia, menurut Didiet, sedang dalam proses pemulihan dan akan terus berlanjut hingga tahun depan diperkirakan menunjukkan tren positif.
Didiet menilai setidaknya ada beberapa faktor yang membuat mal-mal di Jakarta sepi pengunjung. Pertama, karena masyarakat lebih memilih belanja lewat e-commerce setelah kadung terbiasa saat pandemi COVID-19 dua tahun terakhir ini.
"Kebiasaan belanja online saat pandemi ini sudah mengubah gaya hidup masyarakat menjadi semakin digital," ujar dia.
Faktor selanjutnya, Didiet menduga karena efek domino pandemi COVID-19 masih dirasakan oleh masyarakat hingga saat ini. Perekonomian Indonesia yang tidak baik-baik saja masih dalam proses pemulihan setelah sekian lama lesu akibat pandemi Corona.
"Tapi apa pun itu faktanya mal sepi pengunjung, sehingga harus ada terobosan-terobosan inovatif yang bisa membuat masyarakat kembali tertarik ke mal atau sekalian saja beralih fungsi," ujar Didiet.
(gbr/eva)