Pihak Yosua ke Ferdy Sambo: Apa Orang Pergi ke Kelab Malam Layak Dibunuh?

Pihak Yosua ke Ferdy Sambo: Apa Orang Pergi ke Kelab Malam Layak Dibunuh?

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Jumat, 30 Des 2022 12:39 WIB
Pihak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi serahkan bukti berupa foto Yosua saat di tempat hiburan malam ke hakim (Foto: Tangkapan layar TV Pool)
Bukti foto Yosua saat di tempat hiburan malam yang diserahkan oleh pihak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi (Tangkapan layar TV Pool)

Sambo-Putri Bawa Bukti Foto Saat Yosua Clubbing

Penyerahan bukti foto Yosua tengah berada di tempat hiburan malam itu dibawa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, yang diwakili penasihat hukumnya di sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua di PN Jaksel, Kamis (29/12/2022).

Seusai sidang, Febri mengungkapkan alasan mengapa pihaknya menyertakan bukti foto Yosua saat berada di tempat hiburan malam itu. Mulanya, Febri menyebut pihaknya membaca hasil pemeriksaan psikologi forensik tentang profil para tersangka, korban, dan saksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di rangkaian persidangan sebelumnya, kami membaca hasil pemeriksaan psikologi forensik tentang profil para tersangka dan profil korban juga profil para saksi," kata Febri.

"Itu sudah kami konfirmasi dengan beberapa saksi-saksi, dan tentu saja, selain bukti, keterangan saksi, dibutuhkan bukti foto salah satu, agar lebih melengkapi kebenaran yang diungkap diproses persidangan ini," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Febri bicara soal aspek dan perspektif ilmu kriminologi terkait pasal pembunuhan berencana, di mana tidak mungkin seseorang melakukan pembunuhan berencana tanpa ada motifnya. Tak hanya itu, kata Febri, perlu diperhatikan juga apakah ada kontribusi korban atau tidak dalam kasus pembunuhan berencana tersebut.

"Tidak mungkin tiba-tiba orang melakukan pembunuhan berencana, misalnya, tanpa ada motif sebelumnya, kemudian ada aspek lain yang juga penting diperhatikan, yaitu apakah ada kontribusi korban atau tidak. Ini juga jadi salah satu poin penting dengan cara melihat profil yang bersangkutan," ujar Febri.

Lebih lanjut, Febri menyebut pihaknya juga mencoba melihat dari aspek subkultur di mana seseorang dibesarkan di lingkungan sosialnya. Karena itulah, kata Febri, bukti yang diserahkan hari ini merupakan bukti yang saling berkesesuaian dengan bukti-bukti lain yang sudah muncul di proses persidangan.

"Jadi beberapa bukti yang kami ajukan tadi, 35 bukti yang kami ajukan tadi, itu bukan bukti yang berdiri sendiri, tapi bukti yang saling berkesesuaian dengan bukti-bukti lain yang sudah muncul di proses persidangan," ujar Febri.


(whn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads