Prediksi Badai Dahsyat Disorot, BRIN Jelaskan soal Pemodelan Sadewa

Prediksi Badai Dahsyat Disorot, BRIN Jelaskan soal Pemodelan Sadewa

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 28 Des 2022 13:43 WIB
Pemodelan SADEWA BRIN
Foto: Pemodelan cuaca lewat SADEWA BRIN (Dok. SADEWA BRIN)
Jakarta -

Paparan peneliti BRIN Erma Yulihasti soal prediksi badai dahsyat di Jabodetabek menjadi sorotan. BRIN pun menjelaskan soal sistem pemodelan yang dipakai BRIN untuk memprediksi kondisi cuaca.

BRIN diketahui memakai pemodelan SADEWA. Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Anis Purwaningsih menyebutkan Satellite Disaster Early Warning System (SADEWA) merupakan sebuah sistem informasi peringatan dini bencana berbasis teknologi satelit dan model atmosfer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, sistem tersebut berfungsi untuk memberikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanganan kejadian bencana baik pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka pengelolaan resiko bencana hidro-meteorologis.

ADVERTISEMENT

"SADEWA merupakan aplikasi berbasis web yang terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8, sistem prediksi atmosfer berbasis model Weather Research Forecasting (WRF), dan sistem peringatan dini hujan ekstrem," kata Anis dalam keterangan tertulisnya.

Dia merinci, SADEWA memantau kondisi atmosfer secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrem, dan memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana.

"SADEWA menyajikan informasi parameter atmosfer seperti curah hujan, angin, awan, suhu, kelembapan, dan lain-lain," imbuhnya.

SADEWA 1.0 mulai dikembangkan pada tahun 2010 sebagai pilot project untuk wilayah Jawa Barat yang rentan terhadap berbagai kejadian bencana seperti banjir dan longsor. Selanjutnya, sistem tersebut kini telah dikembangkan menjadi Sadewa 6.0 untuk wilayah Indonesia.

"SADEWA meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan resolusi spasial 5 kilometer, resolusi waktu 1 jam, dengan jangkauan prediksi 3 hari ke depan. Sadewa dengan resolusi yang lebih tinggi (1 kilometer) tersedia untuk wilayah Jawa Barat dengan resolusi waktu dan jangkauan prediksi yang sama dengan SADEWA 5 kilometer," lanjut Anis.

Anis melanjutkan, informasi yang dapat diakses melalui SADEWA meliputi Suhu Puncak Awan, Uap Air, Visible, Near Infrared, Awan Tumbuh, Zona Konvergensi Inter-tropis (ITCZ), Indeks Monsun, IOD, MJO, SOI, ONI, AWS dan Radar. Sedangkan untuk prediksi tiga hari ke depan, pengguna dapat mengakses informasi terkait Awan, Hujan, Suhu Permukaan, Tekanan, Uap Air, Angin 10 meter, Angin 850 milibar, dan Angin 200 milibar. SADEWA juga dapat memberikan peringatan dini hujan ekstrem.

"Masyarakat dapat mengakses SADEWA melalui, tautan sadewa.brin.go.id untuk resolusi 5 kilometer, sedangkan sadewa.brin.go.id/sadewabgr untuk resolusi 1 kilometer," terang Anis.

Simak video 'Mengenal Definisi Badai Berdasarkan Terminologi Meteorologi':

[Gambas:Video 20detik]



Prediksi BRIN

Sebelumnya, peneliti BRIN Erma Yulihastin menyebut ada ancaman Squall Line yang memicu banjir dan badai di Jabodetabek pada 28 Desember 2022. Fenomena yang diibaratkan sebagai 'tol hujan' itu sudah terbentuk sejak pukul 03.00 WIB pada Selasa (27/12).

Menurut Erma, jalan 'tol hujan' merupakan penghubung bagi suplai kelembapan laut ke darat, sekaligus menjadi jalan bagi badai yang akan menimbulkan banjir di kawasan Jabodetabek.

Sementara itu, Menurut BMKG, pada 28 Desember 2022 nanti bukan potensi badai besar, tapi potensi hujan lebat.

"Saat ini, wilayah Jabodetabek memang sedang berada dalam periode puncak musim hujan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bahkan sangat lebat masih berpotensi terjadi hingga awal Januari 2023," tulis BMKG melalui gambar di akun Twitter-nya, Selasa (27/12/2022).

BMKG menepis informasi yang dibeberkan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atas potensi badai besar dapat terjadi di wilayah Jabodetabek pada Rabu (28/12) besok. BMKG memprediksi 28 Desember besok terjadi hujan lebat.

Prediksi BRIN ini lantas menjadi sorotan di media sosial. Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama, menyoroti informasi yang berbeda antara peneliti klimatologi pada pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN dengan BMKG soal Badai 28 Desember 2022 di Jabodetabek. Legislator PKS ini mengatakan perlunya pemberitahuan satu pintu terkait cuaca.

"Pemerintah perlu untuk memberlakukan satu pintu bagi diseminasi informasi yang terukur tentang cuaca ekstrem, yaitu melalui BMKG sesuai UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Jangan sampai karena perbedaan informasi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," kata Suryadi dalam keterangannya, Rabu (28/12/2022).

Suryadi menyinggung informasi dari peneliti BRIN, Erma Yulihastin, yang menyebut adanya potensi hujan ekstrem hingga badai di kawasan Jabodetabek khususnya Tangerang atau Banten hari ini. Hal tersebut dikatakan berdasarkan analisis data dari Satellite Early Warning System (Sadewa).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads