3. 4 Fenomena Terjadi Bersama Picu Cuaca Ekstrem
BMKG mendeteksi adanya empat fenomena yang memicu terjadinya cuaca ekstrem selama Natal dan tahun baru. Empat fenomena itu menunjukkan sinyal cuaca ekstrem.
"Kenapa perlu kami keluarkan rilis karena sejak saat itu tanggal 21 Desember yang lalu terdeteksi minimal ada 4 fenomena di atmosfer atau fenomena yang menunjukkan sinyal menuju ke ekstrem yang terjadi bersamaan, saling menguatkan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwikorita mengatakan karena empat fenomena itu muncul, BMKG akhirnya membuat peringatan dini cuaca ekstrem selama Natal dan tahun baru. Menurutnya, prediksi itu saat ini benar terjadi.
Adapun empat fenomena yang dimaksud Dwikorita adalah Monsun Asia, Seruak Udara Dingin yang berasal dari Dataran Tinggi Tibet, serta adanya Aliran Lintas Ekuator. Fenomena terakhir adalah adanya aktivitas gelombang atmosfer seperti Madden Julian Oscilation (MJO).
"Dan yang (fenomena) terakhir masih juga berlangsung, aktivitas Madden Julian Oscilation (MJO) yaitu pergerakan awan-awan hujan di Samudera Hindia melintasi ekuator Samudera Hindia dari arah Timur Afrika menuju ke Samudera Pasifik menyeberangi Kepulauan Indonesia, dari arah Barat bergerak ke tengah ke Timur sehingga berdampak ke bertambahnya awan-awan hujan," paparnya.
![]() |
4. Potensi Cuaca Ekstrem Berhenti pada 5-10 Januari
Cuaca ekstrem diprediksi BMKG akan terus terjadi hingga 4 Januari 2023. Pada saat itu diprediksi cuaca masih terjadi di Jawa Barat hingga Sumatera.
"4 Januari mulai berkurang tapi masih tetap menutupi sebagian wilayah Sumatera dan laut Natuna dan juga wilayah Jawa Barat, Banten, masih dan juga wilayah Indonesia Selatan Jawa Timur sampai Nusa Tenggara sampai Laut Arafura," ujar Dwikorita.
Kepala BMKG Dwikorita memprediksi cuaca ekstrem akan berakhir pada 5 hingga 10 Januari 2023. "Mulai mereda tanggal 5 hingga 10 Januari mulai berkurang, jadi ini gambaran sekilas kondisi cuaca akibat fenomena tadi ada monsun Asia, seruak udara dingin, dan aliran lintas ekuator," pungkasnya.
Saksikan Year In Review 2022: Year In Review 2022: Hingar Bingar Tren Baru Pasca-pandemi
(rfs/rfs)