Gunungan sampah di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat, menimbulkan bau menyengat yang mengganggu warga. Pihak pasar mengungkap gunungan sampah tersebut akibat pengangkutan sampah yang tak lancar.
"Kendalanya gitu loh karena kadang-kadang ada pengangkutan, kadang nggak," kata kuasa hukum pihak Pasar Kemiri Muka Leo Pradiansyah saat dihubungi detikcom, Senin (26/12/2022).
Leo mengatakan, menurut informasi DLHK Depok, pengangkutan sampah dilakukan mulai Senin hingga Jumat. Namun, lanjut dia, terkadang sampah tidak diangkut karena tempat pembuangan akhir (TPA) yang longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 5 hari pengangkutan itu ada aja kendalanya, yang kadang TPA longsor 3 hari. Tidak bisa angkut terkadang armada rusak itu informasi dari DLHK-nya," kata Leo.
Dia juga menyampaikan TPA yang longsor membuat pihak pasar sampai menurunkan tim UPT dan tim pedagang guna menanggulangi hal tersebut. Leo mengatakan pihaknya sempat meminta armada dari wilayah lain.
"TPA-nya longsor kata DLHK yang antrean panjang sampe kami nurunin tim ke sana dari UPT dan dari tim pedagang. Kita minta tolong baru sekali minta armada dari wilayah lain. UPT minta itu nggak bisa juga karena memang nggak bisa keluar-masuk kendaraan karena paling 1 kata dia," katanya.
Pemkot Depok per hari ini mulai mengangkut sampah yang menggunung di kawasan Pasar Kemiri Muka. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok mengerahkan empat truk untuk mengangkut sampah hari ini.
"Upaya untuk mengurangi tumpukan sedang kami lakukan, hari ini saja akan diangkut dengan empat armada tronton yang normalnya cukup dua tronton," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan DLHK Iskandar Zulkarnaen kepada wartawan.
Iskandar mengatakan pihaknya akan mengerahkan 12 truk sampah dari wilayah lain besok. Iskandar mengatakan pihaknya berupaya memilah sampah yang diangkut ke TPA.
"Dilanjut besok akan ada opsi dengan libatkan 12 truk sampah bantuan dari wilayah lain. Ke depan akan ada upaya pemilahan organik seperti yang sudah dilaksanakan di Pasar Cisalak dan signifikan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA," kata Iskandar.
(idn/idn)