Pria berinisial M (71) mengakui perbuatannya membunuh cucu tirinya, siswi SMP berinisial PA (13), di Tasikmalaya, Jawa Barat. Di hadapan polisi, M mengaku kesal terhadap tingkah PA.
Pelaku baru menetap dengan sang cucu setahun terakhir. Meski punya rumah, M memilih tinggal di rumah nenek korban.
"Ngalawan mah jarang, tapi kehel. Kehelna nyebarkeun ka batur da basa poe minggu aya anu deuk asup ka imah, disangkana abdi. (Ngelawan jarang, tapi kesal. Kesalnya menyebarkan ke orang lain ada yang mau masuk ke rumah, dikira saya)," kata M di Mapolresta Tasikmalaya, Senin (26/12/2022).
Meski sudah menghabisi nyawa sang cucu tiri, pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan. Dia pasrah atas nasibnya kini.
"Kumaha deui atuda geus kajadian (Bagaimana lagi, sudah kejadian)," kata M.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo menuturkan, berdasarkan pengakuannya, M sakit hati atas ulah cucu tirinya. Sebab, sebelum tragedi pembunuhan itu, cucunya sempat mendengar ada suara jendela kamar berbunyi.
"Korban ini lagi di rumah sendiri. Tiba-tiba dengar suara jendela kamar bunyi. Dipanggillah neneknya dalam bahasa Sunda, 'Ma, ma'. Tidak menyahut justru malah terdengar suara tapak kaki yang lari," ujar Ari di Mapolres Tasikmalaya, seperti dilansir detikJabar, Senin (26/12/2022).
Ari menuturkan saat itu korban melihat sosok tersebut serupa dengan kakeknya. Dari pengakuan sang kakek, cucunya ini lantas menyebarkan informasi itu ke warga lain.
Baca selengkapnya di sini
(idh/knv)