Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall) Jakarta segera dimulai. Pj Gubernur DKI Heru Budi mengatakan proyek tanggul laut raksasa merupakan program jangka panjang.
"Giant sea wall adalah satunya untuk jangka panjang penanggulangan banjir," kata Heru kepada wartawan setelah melayat ke rumah duka Ridwan Saidi di Jalan Merak II No 24 Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (25/12/2022).
Heru lantas menjelaskan progres pembangunan tanggul laut Jakarta. Pembangunan itu dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Pemprov DKI.
"DKI yang sudah berlangsung kurang lebih 1 koma sekian Km," ujar Heru.
Saat dimintai konfirmasi, Heru menjelaskan lebih detail progres pembangunan tanggul laut. Lebih dari 1 Km tanggul telah terbangun.
"11.8 Km oleh PUPR (0.58 Km sudah terbangun, 3.42 Km sedang berlangsung). 7.3 Km tahun 2022-2024," ujar Heru.
"DKI 22.3 Km (0.29 Km sudah terbangun, 1.5 Km sedang berjalan. 8.3 Km 2023-2027)," sambung Heru.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall) dilanjutkan. Dia mengatakan tanggul laut raksasa di utara Jakarta ini dibangun untuk mencegah banjir rob.
"Kemudian urusan air laut yang masuk ke darat untuk sementara saya kira tanggul laut sudah dikerjakan, tetapi dalam jangka panjang memang giant sea wall itu harus juga segera dikalkulasi dan segera dimulai. Saya kira urusan banjir di Jakarta itu yang ingin saya sampaikan," kata Jokowi di Bogor, Jumat (23/12/2022).
Pernyataan itu disampaikan Jokowi setelah meresmikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Bogor, Jawa Barat (Jabar). Jokowi mengatakan dua bendungan itu akan mengurangi banjir di Jakarta sekitar 30 persen.
"Dua bendungan ini adalah bendungan kering Ciawi dan Sukamahi. Kita harapkan bisa mengurangi banjir yang ada di Jakarta kurang lebih 30,6 persen," kata Jokowi.
(taa/taa)