Kasus tewasnya peserta bernama Masyita (43) yang mengikuti acara tarik tambang Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan (Ika Unhas Sulsel) memasuki babak baru. Polisi kini menetapkan Ketua Panitia tarik tambang Ika Unhas Sulsel, Rahmansyah alias RS.
Dirangkum detikcom, Minggu (25/12/2022), berikut ini perjalanan kasus tewasnya peserta tarik tambang Ika Unhas Sulsel hingga ketua panitia ditetapkan sebagai tersangka.
Dikutip dari detikSulsel, Minggu (18/12/2022), tewasnya Masyita terekam dalam CCTV di lokasi. CCTV tersebut menampilkan sejumlah peserta tarik tambang sedang bersantai di tengah Jalan Jenderal Sudirman-Batu Putih. Mereka asyik berbincang satu dengan lainnya.
Tak lama kemudian, tali tambang berwarna putih di jalan tersebut tiba-tiba tertarik kencang dari arah Karebosi. Sejumlah peserta kaget dan mengalihkan pandangannya ke sumber entakan tali yang begitu kencang.
Korban, Masyita, berdiri di dekat tali. Maysita terpental setelah kakinya terkena entakan tali tersebut. Korban lalu terjatuh dan terbentur barier beton yang berada di tengah jalan.
Sejumlah orang yang berada di sekitar lokasi mendekati dan menolong korban yang terkapar. Beberapa orang di antaranya panik dan histeris.
Tragedi maut itu terjadi saat acara tarik tambang IKA Unhas Sulsel yang melibatkan 5.000 orang di Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (18/12). Polisi turun tangan menyelidiki kematian Maysita.
Tanda Tanya Penyebab Tali Tambang Tersentak Kencang
Sebelumnya, penyebab tali tambang tersentak kencang hingga menyebabkan seorang warga tewas dalam tragedi tarik tambang IKA Unhas Sulsel dipertanyakan.
Panitia acara juga mengaku belum mengetahui pasti mengapa tali tambang di lokasi kejadian tiba-tiba tersentak. Panitia menyebut tali tambang itu hanya digulung manual menggunakan tenaga beberapa panitia.
"Banyak beredar cerita soal itu (tali tersentak kencang), ada yang mengatakan itu kekuatan balik tali yang sebelumnya tergulung dan tertarik dan setelah diletakkan akan tertarik ke pusat tali yang tergulung," kata ketua panitia Rahmansyah dilansir detikSulsel, Senin (19/12/2022).
Rahmansyah menegaskan proses penggulungan tali juga dilakukan secara manual tanpa menggunakan bantuan alat. Namun dia tidak menjelaskan secara rinci perihal panitia yang bertugas menggulung tali.
"Manual, pakai tangan. Saya tegaskan tidak pakai alat, apalagi mesin penggulung untuk menarik dan mengumpulkan tali," tegasnya.
Saat ditanya jumlah petugas yang menggulung tali, Rahmansyah menyebut jumlahnya tidak banyak. Dia bahkan menyebut panitia berpindah-pindah dari satu titik ke titik lain.
Simak video 'Panitia Tarik Tambang Maut Sebut Korban Selfie-selfie, CCTV Berkata Lain':
Baca halaman selanjutnya.