Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal menghentikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia pada akhir tahun. Pakar epidemiologi menyinggung soal tsunami kasus virus Corona (COVID-19) di China.
"(Setuju) dicabutnya nanti setelah nataru (natal dan tahun baru), itu pun jika situasi China tidak makin buruk dan tidak ada varian baru berbahaya," kata Epidemiolog dari Griffith University Australia saat dihubungi, Sabtu (24/12/2022).
Diketahui, kasus COVID-19 di China sedang meningkat. Bahkan, di kota Qingdao, dilaporkan ada setengah juta kasus dalam satu hari.
Menurut Dicky, meski status PPKM telah dicabut, tapi Indonesia belum masuk ke masa endemi. Sehingga, Indonesia masih harus waspada soal kemungkinan ada penularan virus Corona seperti di beberapa negara lain.
"Kalau bicara PPKM berakhir, nggak otomatis itu endemi. Endemi tak ikuti status pemerintah," katanya.
Menurut Dicky, status endemi berjalan panjang. Bahkan, bisa beberapa dekade, bahkan hingga seratus tahun.
"Bicara status endemi, belum ada sampai sejauh ini, belum ada negara yang dikatakan sebagai endemi," katanya.
Kondisi COVID-19 pun, jelas dia, masih terus berkembang. Masih ada lonjakan kasus dan penemuan varian baru.
"Kita tak bisa bicara endemi akan berjalan dengan cepat. Ini bicara virus yang baru terus bermutasi, punya kemampuan infeksi dan infeksi lagi, turunkan antibodi lagi. Ini membuat terus mutasi," katanya.
Menurutnya, status endemi bisa disematkan jika situasi stabil, dan bisa diprediksi. Namun, saat ini kedua hal itu belum terjadi.
"Ini tidak mudah, dan belum menentu. Dalam konteks COVID-19, belum menentu. Kadang meningkat. Di China jadi tsunami kasus COVID-19," ucapnya.
"Disebut bisa diprediksi, musimnya belum jelas. Jadi kategori endemi masih jauh, apalagi dalam modal hardimuniti, jauh banget," ucapnya.
Namun, hal terpenting saat ini yang harus dilakukan, adalah virus COVID-19 tidak membebani fasilitas kesehatan. Kemudian, kematian pun dalam angka yang kecil.
"Yang penting, statusnya sudah bisa dikatakan relatif tidak membebani fasilitas kesehatan, relatif bisa dikendalikan, kesakitan ada, kematian ada tapi kecil," ucapnya.
Jokowi Beri Sinyak PPKM Disetop Akhir Tahun
Diketahui sebelumnya, Jokowi masih menunggu kajian terkait penghentian PPKM pada akhir tahun. Jokowi menargetkan kajian itu selesai pekan ini.
"Jadi kembali ke PSBB, PPKM, itu masih saya masih menunggu seluruh kajian dan kalkulasi dari pak Menko maupun dari Kementerian Kesehatan dan saya kemarin memberikan target minggu ini harusnya kajian dan kalkulasi itu sudah sampai ke meja saya," kata Jokowi.
Setelah itu, Jokowi akan mengeluarkan keputusan presiden (keppres) tentang penghentian PPKM. Dia berharap keppres itu terbit akhir tahun ini.
"Sehingga bisa saya siapkan nanti keputusan presiden mengenai penghentian PSBB-PPKM. kita harapkan segera sudah saya dapatkan dalam minggu-minggu ini," ujar Jokowi.
Simak video 'Respons Satgas Covid-19 Terkait Sinyal Jokowi Akhiri PPKM':
(aik/isa)