Rumah bertingkat di tepi jalan Klaten-Boyolali, Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, masih utuh berdiri di tengah proyek tol Jogja-Solo. Hingga kini pemiliknya masih kukuh menolak uang ganti rugi (UGR) sekitar Rp 3,5 miliar.
Sampai sekarang rumah bercat hijau milik Setyo Subagyo itu belum tersentuh proyek tol, sementara rumah-rumah lainnya telah rata dengan tanah.
Dilansir detikJateng, rumah di atas lahan seluas sekitar 500 meter persegi itu masih seperti sedia kala. Di balik pagar besinya, pohon buah-buahan di halamannya masih rimbun. Jendela di lantai duanya tampak terbuka meski tidak dihuni.
Bangunan toko dan rumah di selatannya sudah rata tanah. Praktis tinggal rumah Setyo Subagyo satu-satunya yang masih berdiri kokoh. Setyo mengatakan rumahnya masih utuh karena proses ganti rugi belum selesai. Dia masih menunggu mediasi dengan pelaksana pengadaan lahan.
"Masih belum klir, saya masih menunggu mediasi. Ya semoga ada perhatian," jelas Setyo Subagyo kepada detikJateng, Jumat (23/12/2022) siang.
Setyo berharap ada ganti rugi yang proporsional untuk rumahnya. Sebab, ada perbedaan harga antara rumahnya di utara jalan dan selatan jalan.
"Lahan seberang jalan ganti rugi per meter Rp 3 juta, mosok tempat kami Rp 2,5 juta. Padahal harga pasar kan mahal tempat kami, karena tidak jurang. Seberang jalan kan jurang," ujar Setyo.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)