Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) resmi meluncurkan tiga prangko seri Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Anjong Monmata, Banda Aceh, Kamis (22/12). Adapun ketiga potret PLBN yang diabadikan dalam seri prangko, yakni PLBN Aruk, PLBN Motaain, dan PLBN Skouw.
Seremoni peluncuran prangko dilaksanakan dengan penabuhan alat musik tradisional khas Aceh genderang Rapa'i oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD selaku Ketua Pengarah BNPP; Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian selaku Kepala BNPP, Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar; Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Direktur Utama PT.Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.
Mahfud mengatakan peluncuran prangko bertujuan untuk menunjukkan daerah kedaulatan Indonesia. Hal ini mengingat prangko mempunyai fungsi administratif untuk perlindungan.
"Selain itu dalam prangko ada Zone Improvement Plan (ZIP) code, untuk menandakan wilayah kita dan itu dilindungi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kalau terjadi sengketa ZIP code sudah ada," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2022).
Sebelumnya, di awal peluncuran prangko, Sekretaris BNPP Restuardy Daud memaparkan laporan selama dua hari kunjungan kerja di Aceh. Ia menjelaskan potret tiga PLBN tersebut merupakan pintu gerbang keluar masuk orang dan barang di perbatasan negara.
Adapun PLBN Aruk berada di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. PLBN Motaain berada di Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara, PLBN Skouw berada di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.
"Tiga PLBN tersebut dicetak oleh Perum Peruri sejumlah 60.000 set. Prangko PLBN saat ini sudah dapat dibeli di Kantor Pos dengan nominal 3.500 per pieces," ungkap Restuardy.
Restuardy menambahkan pengabadian potret tiga PLBN dalam prangko tak hanya sebagai alat bukti pembayaran pengiriman jasa-jasa pos, tetapi menjadi salah satu cara menunjukkan kedaulatan negara di wilayah perbatasan.
"Setiap terbit suatu prangko maka akan mendapat pengakuan lebih dari 200 negara anggota Universal Postal Union (UPU), sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1874. Organisasi ini merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang pengiriman barang dan prangko, yang bermarkas di Bern, Swiss," imbuhnya.
Lebih lanjut, Restuardy menjelaskan BNPP saat ini telah mengelola delapan PLBN yaitu Aruk, Entikong, dan Badau di Provinsi Kalbar; Motaain, Motamasin, dan Wini di Provinsi Nusa Tenggara Timur; serta Skouw dan Sota di Provinsi Papua.
Ia menyebut PLBN Aruk, Motaain, dan Skouw dipilih untuk diabadikan dalam prangko karena menjadi tiga lokasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Di samping itu, tiga PLBN tersebut juga menjadi wajah Indonesia yang tidak hanya sebagai tempat pelayanan imigrasi, bea cukai, atau pos lintas batas semata, tetapi juga menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di perbatasan.
Menurutnya, pengabadian potret tiga PLBN ini juga menjadi langkah konkret negara dalam menjaga kedaulatan di perbatasan negara. Ia berharap ke depan, potret PLBN lainnya juga dapat diabadikan dalam prangko.
"BNPP selaku pengelola PLBN tentunya merasa sangat bangga dengan diluncurkannya prangko seri tiga PLBN yaitu Aruk, Motaain, dan Skouw. Kami berharap PLBN-PLBN lainnya nanti juga dapat diabadikan potretnya dalam prangko," tutupnya.
Lihat juga video 'Prangko Seri Jokowi-Ma'ruf Amin hingga COVID-19 Diterbitkan':