Kisah Paranormal Berujung Maut
Pakar Pelet dari Gunung Tidar
Selasa, 01 Agu 2006 14:17 WIB
Pekanbaru - Ki Haryo Pamungkas (54), paranormal yang tewas dibakar di Pekanbaru, memiliki keahlian khusus sebagai pakar ilmu pelet khodam. Benarkah ilmu peletnya ini membuat Erma Fera (23), lulusan Akper (Akademi Perawarat) jatuh cinta padanya? Tidak diketahui secara pasti, sudah berapa lama paranormal ini membuka praktek di Pekanbaru. Ada yang menyebut, dukun ini sudah 2 tahun berada di Pekanbaru dengan berpindah-pindah rumah kontrakan. Yang pasti, Ki Haryo Pamungkas terakhir kalinya membuka praktek di Jl Kutilang, nomor 14 H, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Rumah kontrakan berwarna putih berlantai dua yang masih dipasangi policeline itu, kini tanpa penghuni. Di rumah inilah, sejak lima bulan lalu, Ki Haryo meladeni sejumlah pasiennya. Di depan rumahnya, masih terpasang spanduk warna kuning dengan ukuran 3 m x 5 m. Di spanduk itu, tertulis 'Ki Haryo Pamungkas, Guru Pengobatan dan Pakar Ilmu Pelet Khodam.' Di spanduk itu tertulis jelas bahwa ilmu kebatinan yang dimiliknya didapat dari seorang guru di Gunung Tidar, Jawa Tengah. Sebagai bentuk untuk meyakinkan pasien, di spanduk juga ditulis kalimat "Dengan Ridho Allah, kami siap membantu keluhan anda." Kabarnya, selain menerima pasien di tempat prakteknya, Ki Haryo juga siap dipanggil ke rumah pasien untuk mengobati berbagai penyakit. Itu sebabnya, dukun yang tewas akibat luka bakar yang menghebohkan warga Pekanbaru ini memasang dua nomor telepon seluler. Nomor itu adalah, 0815 794 xxxx-0815 383 xxxx. Uniknya, di sebelah kiri spanduk terpasang gambar globe. Di logo dunia itu dihiasi enam bintang yang mengelilinginya. Di bagian tengahnya tertulis huruf Arab. Sepintas, lambang itu mirip logo Nahdlatul Ulama (NU). Lantas apakah ilmu pelet yang dikuasainya ini yang membuat Erma Fera yang baru diwisuda dari Akper tahun ini jatuh cinta kepadanya? Jawaban ini yang paling tahu tentunya Ki Haryo Pamungkas sendiri. Tapi, orangtua Fera, Irwan Chaniago (50) meyakini, putri sulungnya itu jatuh cinta karena dipelet Ki Haryo. Itu sebabnya, bapak dari 7 orang anak ini berbuat nekat, membakar tubuh sang dukun sepekan yang lalu dengan bensin hingga tewas. Ini dilakukan Irwan, karena kejengkelannya terhadap sang dukun. Pedagang gading di pasar Pusat Pekanbaru ini tak rela putrinya dipersunting Ki Haryo untuk dijadikan istri keempatnya (bukan istri kelima-Red). "Merasa jengkel, Irwan membakar tubuh dukun itu. Kini Irwan mendekam dalam sel tahanan," kata Kapolsek Sukajadi, AKP Amrozi N kepada detikcom, Selasa (1/8/2006) di ruang kerjanya.
(asy/)