Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc. Sejumlah kerja sama disepakati dalam pertemuan yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, itu.
"Yang Mulia, Presiden Nguyen Xuan Phuc, dan delegasi. Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat datang di Indonesia dan merupakan sebuah kehormatan dapat menerima Presiden Phuc di Istana Bogor pada hari ini. Vietnam merupakan Mitra strategis Indonesia sejak tahun 2013 dan pada pertemuan tadi kita telah membahas berbagai peningkatan kemitraan strategis, baik secara bilateral maupun kawasan," kata Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/12/2022).
Peningkatan Perdagangan
Pertama, kerja sama peningkatan perdagangan kedua negara. Jokowi dan Phuc sepakat menambah target baru perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, kita sepakat menetapkan target baru perdagangan bilateral sebesar USD 15 miliar pada tahun 2028. Indonesia meminta perhatian terhadap masih terhambatnya produk pertanian dan buah-buahan Indonesia untuk masuk ke pasar Vietnam," ujarnya.
Perlindungan Investasi
Kedua, Jokowi dan Phuc sepakat perlunya perlindungan investasi Indonesia di Vietnam. Jokowi berharap sejumlah isu dihadapi investor Indonesia di Vietnam dapat diselesaikan.
"Saya mengapresiasi kepercayaan pemerintah Vietnam pada perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Vietnam. Akumulasi investasi Indonesia di Vietnam mencapai lebih dari USD 600 juta dalam 101 proyek. Saya mengharapkan penyelesaian beberapa isu yang dialami investor Indonesia yang akan mendorong investasi baru di masa mendatang," tutur Jokowi.
Kerja Sama Energi
Kesepakatan berikutnya mengenai kerja sama di bidang energi bersih dan energi baru terbarukan. Jokowi menyambut baik penandatanganan MoU kerja sama energi dan sumber daya mineral.
"Hal ini dapat mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga matahari tenaga hidrogen dan smartgrid. Saya juga menyambut baik rencana kolaborasi Vietnam dengan perusahaan BUMN dan perusahaan-perusahaan di Indonesia seperti PT BTM dan PT Wima untuk pemasaran motor listrik Gesit di Vietnam. Indonesia Battery Corporation, IBC, untuk investasi pada pembuatan baterai ev dan PT INKA untuk pembelian komponen bus listrik," kata Jokowi.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Sinyal Jokowi Hentikan PPKM Akhir Tahun Ini':
Peningkatan Konektivitas
Peningkatan konektivitas Indonesia dan Vietnam juga menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan Jokowi dan Phuc. Jokowi berharap arus lalu lintas barang dan wisatawan bisa kembali lagi seperti masa prapandemi.
"Rute penerbangan langsung antar pusat-pusat bisnis dan pariwisata kedua negara harus direvitalisasi. Maskapai dari kedua negara diharapkan dapat memfinalisasi rencana rute penerbangan baru dari Da Nang ke Denpasar dan Ho Chi Minh-Jakarta maupun penambahan rute penerbangan Jakarta-Ho Chi Minh City," ungkap dia.
Perundingan ZEE
Selanjutnya, perundingan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Republik Indonesia dan Vietnam. "Setelah melakukan perundingan intensif selama 12 tahun Indonesia dan Vietnam akhirnya dapat menyelesaikan perundingan mengenai garis batas ZEE kedua negara berdasarkan UNCLOS 1982," lanjut Jokowi.
Penanggulangan Terorisme dan Pemberantasan Narkotika
Dalam pertemuan ini, keduanya juga menyepakati tiga MoU. Tiga Mou itu terkait kerja sama energi, penanggulangan terorisme, dan pemberantasan perdagangan narkotika.
"Dan hari ini kita berhasil menyepakati 3 MoU yaitu mengenai kerja sama Energi dan Sumber Daya Mineral, kerja sama penanggulangan terorisme, kerja sama pemberantasan perdagangan ilegal narkotika dan saya berharap kerja sama perikanan dan pemberantasan EU Fishing dapat diperkuat melalui percepatan finalisasi MoU kerja sama kelautan dan perikanan," papar dia.
Keketuaan ASEAN
Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 mendatang juga tak luput dibicarakan Jokowi dan Phuc. Jokowi menghargai dukungan Vietnam atas keketuaan Indonesia di ASEAN.
"Dalam pertemuan telah pula dibahas beberapa isu kawasan prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 akan menekankan peran sentral ASEAN dalam menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan dan peran sentral ASEAN untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Saya menghargai dukungan Vietnam terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN," pungkas Jokowi.