Keluarga Haryono, yang berada di balik tembok yang dibangun keluarga Riyanto di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, masih kesulitan akses. Keluarga yang berjualan soto itu tidak bisa memasukkan rombong gerobak karena akses yang diberikan Riyanto terlalu kecil.
Akses darurat yang diberikan oleh Riyanto pada tembok yang dibangun itu setinggi kurang lebih 120 cm dengan lebar sekitar 60 cm. Pintu kecil itu hanya bisa diakses 1 orang secara bergantian. Tidak mungkin memasukkan rombong soto melalui pintu tersebut.
Widiastuti, putri Haryono, mengaku pembangunan tembok itu berdampak besar pada akses keluarganya. Termasuk aktivitas perekonomian yang sedang dia jalankan.
"Saya kan jualan soto, dengan akses seperti itu rombong saya nggak bisa masuk. Biasanya rombongnya keluar masuk ya lewat sini. Kan jadi merepotkan tetangga karena rombong harus saya titipkan ke tetangga," kata Widiastuti dilansir detikJatim, Rabu (21/12/2022).
Tak hanya itu, Widiastuti juga mengeluhkan akses darurat yang diberikan Riyanto sangat terbatas dan tidak bisa dilewati sepeda motor. Akibatnya, untuk sementara sepeda motor milik keluarganya turut terjebak tembok, tidak bisa keluar.
"Sepeda motor juga nggak bisa keluar masuk," katanya.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)