Demo Peringatan 61 Tahun Trikora Papua di Depan Kantor PBB Diwarnai Ricuh

ADVERTISEMENT

Demo Peringatan 61 Tahun Trikora Papua di Depan Kantor PBB Diwarnai Ricuh

Wildan Noviansah - detikNews
Senin, 19 Des 2022 17:14 WIB
Aksi warga Papua di depan kantor PBB di Jakarta diwarnai kericuhan. Mereka terlibat bentrokan dengan massa lain.
Massa demo dari aliansi bela NKRI dan mahasiswa Papua terlibat ketegangan saat unjuk rasa di depan kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jakpus. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Massa demo dari aliansi bela NKRI dan mahasiswa Papua terlibat ketegangan saat unjuk rasa di depan kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jakarta Pusat (Jakpus), hari ini. Keributan terjadi karena beda tuntutan di antara keduanya.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan kericuhan terjadi pada pukul 15.30 WIB. Saat itu aliansi dari bela NKRI yang berjumlah sekitar 30 orang sedang berunjuk rasa di depan gedung PBB. Mereka membawa tuntutan agar PBB tidak ikut mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

Saat dilakukan orasi, kemudian datang aliansi lain dari mahasiswa Papua. Mereka menuntut penolakan otonomi khusus (otsus) dalam memperingati 61 tahun operasi Tri Komando Rakyat (Trikora). Dua kelompok massa lalu terlibat keributan karena tuntutan yang berbeda.

"Jadi tadi itu ricuh yang pertama ada kelompok aliansi bela NKRI. Pada saat mereka orasi tiba-tiba datang satu kelompok lagi dari front mahasiswa Papua se-Jabodetabek. Yang satu mengangkat isu terkait dengan masalah PBB agar tidak ikut mencampuri urusan dalam negeri NKRI. Satu lagi front mahasiswa Papua itu tuntutannya itu menarik militer ralat otsus (otonomi khusus) dan sebagainya. Jadi kalau lihat dari isunya saja ini sudah jelas bertolak belakang," kata Komarudin saat dihubungi, Senin (19/12/2022).

Komarudin mengatakan aksi kedua kelompok massa tersebut tanpa izin kepolisian. Dia menyebut kericuhan yang terjadi selama 10 menit diwarnai saling dorong hingga saling usir.

"Iya (saling dorong). Saling usir mereka. Mereka merasa yang satu membela NKRI yang satu malah otsus. Mereka (Bela NKRI) sempat terkaget. Dua-duanya nggak ada pemberitahuan. Begitu mereka (Aliansi Mahasiswa Papua) datang, mereka berupaya saling mengusir," ujarnya.

Polisi melerai kericuhan yang terjadi. Komarudin memastikan tidak ada korban dalam keributan yang ada. Per pukul 16.00 WIB, kedua aliansi telah meninggalkan lokasi aksi unjuk rasa.

"Begitu ada massa datang kita lakukan pengamanan, di tengah orasi datang satu masa satu lagi ternyata mereka berbeda isu. Kami tengahi kami lakukan sekatan sehingga tidak terjadi gesekan," pungkasnya.

(jbr/imk)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT