Kuta - Selisih gempa hingga terjadi tsunami di Indonesia relatif pendek. Pengalaman 2 kali tsunami, selisih gempa sampai tsunami yang terjadi di Samudera Hindia adalah 20 menit. "Dengan selisih waktu tersebut, yang paling penting adalah bagaimana waktu 20 menit dimaksimalkan untuk melaksanakan evakuasi secara cepat dan benar. Karena itu perlu teknologi pesan agar bisa memberitahukan di mana gempa dan berapa kekuatannya, kapan waktunya, apakah ada potensi tsunami atau tidak," kata Menneg Ristek Kusmayanto Kadiman. Pernyataan Kusmayanto disampaikan dalam konferensi pers di sela acara koordinasi antarpemerintah untuk sistem mitigasi dan peringatan tsunami di Samudera Hindia di Hotel Patra Bali, Kuta, Senin (31/7/2006).Ditambahkan Kusmayanto, sampai hari ini, dengan peralatan minim, pemerintah sudah bisa memberitahu dalam waktu 4 sampai 10 menit. "Ini kita makin pendekkan dengan makin banyaknya peralatan yang kita pasang. Tantangannya bagaimana pesan sampai di publik, dimengerti dan evakuasi segera dilakukan," ujar Kusmayanto.Untuk itu, lanjut Kusmayanto, di Samudera Hindia pemerintah akan membangun sistem peringatan dini, agar setiap kejadian besar di Samudera Hindia, khususnya gempa dan tsunami, bisa diupayakan korban ke titik terendah.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini