Polisi masih menyelidiki kasus penemuan mayat perempuan di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, Sukajar, Kabupaten Bogor. Polisi menduga wanita tersebut korban pembunuhan.
Jasad korban ditemukan pada Rabu (14/12/2022) malam. Sementara pelaku pembunuhan masih dalam penyelidikan polisi.
Korban Pembunuhan
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan pihaknya menduga kuat wanita tersebut korban pembunuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, kalau dari hasil olah TKP kami menduga ada dugaan tindak pidana pembunuhan atau pembunuhan yang direncanakan, ataupun 351 yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (16/12/2022).
Tak Ada Barang Korban yang Hilang
Olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan. Tidak ada barang milik korban yang hilang.
Wanita itu bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan swasta kawasan Kabupaten Bogor. Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.
"Kami masih menunggu jenazah baru selesai diautopsi," ungkapnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Lihat juga Video: Mayat Siswi SMA di Sumur dan Leher Terikat Gemparkan Deli Serdang
Luka di Leher dan Celana Terbuka
Desi Triana mengatakan, saat ditemukan, kondisi mayat dalam keadaan berdarah. Wajah dan leher mayat tersebut terlihat berdarah.
"Pada saat ditemukan, mayat tersebut dalam keadaan berdarah pada bagian wajah dan leher," ujar Desi melalui keterangannya, Kamis (15/12).
Mayat wanita tersebut juga mengenakan celana pendek. Saat mayat ditemukan, celana pendek di mayat tersebut dalam keadaan terbuka.
"Celana pendek yang dipakai dalam keadaan terbuka," ungkapnya.
Sempat Dikira Korban Tabrak Lari
Ketua RT setempat, Edi Wanto, mengira awalnya wanita itu merupakan korban tabrak lari. Namun, setelah diperiksa, wanita terbungkus selimut itu diduga korban kekerasan.
"Saya datang ke lokasi buat pastiin ya, (ketika datang) sudah ada orang-orang di situ. Awalnya saya kirain itu korban tabrak lari loh, tapi ya ternyata memang bukan. Pembunuhan kayaknya itu," sebut Edi.
"Terus saya langsung tuh pasang tali plastik supaya nggak ada warga yang deketin, saya kasih batas. Ya namanya banyak orang ya, takutnya ada yang manfaatin situasi aja," tambahnya.