Polri masih mengusut kasus 34 warga negara Indonesia (WNI) yang diduga ditipu perusahaan online scam di Poipet, Kamboja. Polisi menyebut ada kendala dalam proses pemulangan para korban ke Indonesia.
"Awalnya waktu itu mau diserahterimakan, tapi ada beberapa hal yang mengganggu proses pemulangan. Nanti ada penjelasan dari pihak Kemenlu atau Kedutaan Besar yang ada di sana," kata Kapolda Sulawesi Utara Irjen Setyo Budiyanto di Mabes Polri, Jumat (16/12/2022).
Setyo mengatakan, saat mereka akan dipulangkan, pihak Kamboja masih perlu mendalami beberapa hal. "Awalnya waktu itu mau diserahterimakan tapi berdasarkan hasil asesmennya masih perlu pendalaman. Informasinya seperti itu, masih perlu lagi tambahan waktu yang dibutuhkan pihak mereka. Tentu itu memang secara yurisdiksi wilayahnya kewenangannya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo menambahkan, hingga kini pihaknya masih berkoordinasi dengan Kamboja terkait pemulangan 34 WNI ke Indonesia.
"Jadi prinsipnya kami menunggu apa yang dikoordinasikan dengan pihak kedutaan besar di sana. Jadi informasi yang saya dapat dari penyidik yang sampai saat ini masih ada di sana bahwa proses pemulangan terhadap mereka sementara masih dikoordinasikan," jelasnya.
WNI Masuk Via Batam-Malaysia
Ke-34 WNI ini terikat kontrak. Mereka direkrut oleh agen perusahaan Dinshen Group.
"Hasil wawancara singkat terhadap dua orang, kami dapatkan mereka ternyata ada kontrak terhadap perusahaan. Mereka direkrut oleh agen perusahaan Dinshen Group," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti.
Krishna mengatakan, dari jumlah total WNI yang disekap, rata-rata mereka bekerja dalam kurun 1-4 bulan. Krishna menyebut ke Kamboja masuk melalui Batam-Malaysia-Thailand.
"Mereka ada yang 4 bulan dan yang paling cepat 1 bulan bekerja. Mereka masuk melalui Batam, Malaysia, Thailand, dan Menuju Poipet," ujarnya.
Krishna menambahkan, rata-rata penghasilan mereka berkisar di angka USD 800 atau setara dengan Rp 12,5 juta.
"Penghasilan rata-rata USD 800," imbuhnya.
(wnv/isa)