Apa itu fenomena solstis? Hal ini cukup banyak dicari lantaran beredarnya informasi di media sosial tentang akan terjadinya fenomena solstis pada Desember 2022. Diketahui, fenomena solstis ini termasuk fenomena langit tahunan.
Lantas apa yang dimaksud dengan fenomena solstis itu? Kapan terjadinya fenomena solstis? Apakah fenomena sosltis itu berbahaya? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Fenomena Solstis?
Fenomena solstis termasuk salah satu fenomena langit yang tak jarang terjadi tiap tahunnya. Melansir situs resmi Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena solstis adalah fenomena langit yang terjadi ketika matahari melintasi garis balik utara maupun garis balik selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat fenomena solstis terjadi maka yang terjadi adalah matahari terletak paling utara maupun paling selatan pada saat tengah hari. Selain itu, akan terjadi durasi panjang siang hari lebih lama dibanding durasi panjang malam hari pada di belahan bumi bagian utara atau bagian selatan. Tergantung periode fenomena solstis ini terjadi.
![]() |
Kapan Fenomena Solstis Terjadi?
Periode fenomena solstis terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Juni dan Desember. Sehingga fenomena solstis ini dibagi menjadi dua berdasarkan periode terjadinya yaitu solstis Juni dan solstis Desember.
Fenomena Solstis Juni
Fenomena solstis Juni adalah fenomena ketika matahari terletak paling utara pada saat tengah hari. Pada saat solstis Juni terjadi berarti panjang siang hari lebih lama dibanding panjang malam hari di belahan bumi bagian utara, begitu pula sebaliknya.
Pada fenomena solstis Juni, jika menggunakan waktu matahari sejati, maka matahari akan terbit lebih cepat di bumi belahan utara. Sebaliknya, matahari akan terbit lebih lambat di belahan bumi bagian selatan.
Fenomena Solstis Desember
Fenomena solstis Desember adalah fenomena ketika matahari terletak paling selatan pada saat tengah hari. Pada saat solstis Desember terjadi berarti panjang siang hari lebih lama dibanding panjang malam hari di belahan bumi bagian selatan, begitu pula sebaliknya.
Pada fenomena solstis Desember, jika menggunakan waktu matahari sejati, maka matahari akan terbit lebih cepat di bumi belahan selatan. Sebaliknya, matahari akan terbit lebih lambat di belahan bumi bagian utara.
Fenomena Solstis Tahun 2022
Merujuk informasi dari BRIN dan Langit Selatan yang dilansir situs resminya, fenomena solstis pada tahun 2022 terjadi dua kali pada bulan Juni dan Desember. Fenomena solstis Juni telah terjadi pada tanggal 21 Juni 2022.
Sementara, apa itu fenomena solstis Desember adalah fenomena solstis yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2022. Fenomena solstis Desember 2022 terjadi sekitar pada pukul 04.43 WIB, ketika matahari berada di rasi capricornus.
Fenomena solstis Desember 2022 merupakan fenomena 'winter solstice'. Artinya titik balik musim dingin di belahan bumi bagian utara dan titik balik musim panas di belahan bumi bagian selatan. Selain itu, di belahan selatan akan terjadi siang terpanjang dan di bagian utara akan terjadi malam terpanjang.
Penyebab Fenomena Solstis
Masih melansir keterangan BRIN, penyebab solstis terjadi adalah disebabkan oleh kondisi bumi yang berotasi secara miring terhadap ekliptika sekaligus mengorbit matahari. Sehingga ujung sumbu rotasi bumi selalu menghadap ke arah yang sama yakni polaris atau bintang kutub.
Dampak Fenomena Solstis
Dampak yang ditimbulkan dari adanya fenomena solstis di kehidupan sehari-hari adalah adanya pergantian musim. Hal ini terjadi terutama bagi negara-negara subtropis dan berlintang tinggi.
Dampak fenomena solstis Juni adalah terjadi siang yang lebih panjang dibanding malam hari di belahan bumi bagian utara. Dan terjadi titik balik musim panas di belahan bumi utara begitu pula sebaliknya di belahan bumi bagian selatan.
Dampak fenomena solstis Desember adalah terjadi siang yang lebih panjang dibanding malam hari di belahan bumi bagian selatan. Dan terjadi titik balik musim panas di belahan bumi utara begitu pula sebaliknya di belahan bumi bagian utara.
(wia/imk)