Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simandjuntak, dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berikut adalah tujuh fakta soal operasi tangkap tangan (OTT) KPK terbaru ini.
Tujuh fakta ini dikumpulkan detikcom berdasarkan catatan pemberitaan hingga Kamis (15/12/2022) pukul 18.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah tujuh faktanya:
1. Tempat dan lokasi
OTT KPK ini baru diketahui sehari setelah aksi dilancarkan di Ibu Kota Jawa Timur. Waktu OTT adalah Rabu, 14 Desember 2022 pukul 20.24 WIB, di Surabaya.
2. Ruang wakil ketua DPRD disegel
Dilansir detikJatim, ruang Wakil Ketua DPRD Jatim yang ditempati Sahat Tua Simanjuntak telah disegel KPK. Di sebelah kanan ruangan Sahat, ada ruangan Wakil Ketua DPRD Jatim lainnya, Anwar Sadad, yang tidak disegel KPK.
![]() |
3. Ada 3 orang lain ikut ditangkap
Selain Sahat, ada 3 orang lain yang ikut dijaring KPK lewat OTT. Ali Fikri selaku Kepala Bagian Pemberitaan KPK menjelaskan tiga orang lain itu terdiri dari staf ahli di DPRD dan pihak swasta.
Selanjutnya, kasus apa ini?:
4. KPK menyita sejumlah uang tunai
Selain menyatakan bahwa OTT ini berkaitan dengan kasus korupsi dana hibah, KPK juga menyita sejumlah uang. Namun belum jelas betul, berapa nilai uang yang disita KPK. Konferensi pers akan menjawabnya.
5. Kasus apa ini?
Operasi tangkap tangan atau OTT ini merupakan tindak lanjut atas kasus dugaan korupsi dana hibah. Hal ini dijelaskan oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
"KPK melakukan tangkap tangan dugaan korupsi terkait dengan dana hibah ke kelompok masyarakat," kata Firli Bahuri kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).
Lebih lanjut, KPK melalui Kepala Bagian Pemberitaan Ali Fikri menjelaskan dana hibah yang diduga dikorupsi itu bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur.
6. Sahat dkk tiba di KPK
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simandjuntak tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2022) pukul 12.45 WIB.
Sahat yang berbaju putih dan bertopi kuning terlihat menenteng tas. Digiring petugas KPK, dia langsung masuk ke dalam gedung dan naik ke lantai dua. Selain dia, ada tiga orang lain yang masuk ke gedung KPK. Semuanya digiring masuk ke ruang pemeriksaan oleh petugas KPK.
![]() |
Selanjutnya, harta Sahat Tua:
7. Harta Sahat Tua
Sahat Tua Simandjuntak yang ditangkap KPK punya harta miliaran rupiah. Wakil Ketua DPRD DKI itu terakhir melapor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 30 Maret 2021 untuk periode 2020.
Dalam LHKPN terakhirnya, Sahat memiliki harta kurang lebih jika ditotal mencapai Rp 10.700.966.004 (miliar).
Sahat melaporkan harta tanah dan bangunan yang dimilikinya senilai Rp 7.475.000.000 atau Rp 7 miliar. Aset tersebut berupa tanah dan bangunan di Kota Surabaya. Dia juga punya tanah dan bangunan di Jakarta Timur. Dia juga punya mobil Toyota Velfire hingga Mercedes-Benz.