Belum Berpikir Koalisi, Partai Buruh Pilih Fokus Lolos Ambang Batas Parlemen

Belum Berpikir Koalisi, Partai Buruh Pilih Fokus Lolos Ambang Batas Parlemen

Ilham Oktafian - detikNews
Kamis, 15 Des 2022 00:17 WIB
Jakarta -

Partai Buruh akan menjadi salah satu kontestan dalam Pemilu 2024 mendatang. Kendati demikian, Partai Buruh mengaku belum memikirkan terkait koalisi untuk mengusung capres-cawapres di 2024.

"Tentu yang paling awal kita berjuang mengkonsolidasikan dulu dari pusat ke daerah, jadi kita belum berpikir (koalisi)," kata inisiator Partai Buruh, Andi Gani saat konferensi pers Partai Buruh di Ibis Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/12/2022).

Andi menyebut penentuan gerbong koalisi masih terlalu dini. Namun, ia tak menampik jika suatu saat Partai Buruh akan menentukan capres-cawapres mana yang dipilih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi pasti kita akan memikirkan koalisi. Tidak mungkin berjuang sendirian di pesta demokrasi seperti ini. Tapi koalisi bahwa kami ikut KIB atau kami ikut Gerindra atau PDI Perjuangan masih belum. Masih jauh, tapi pasti tidak mungkin buruh berjuang sendirian," ucapnya.

Bahkan, kata Andi Gani, Partai Buruh sudah mengantongi capres-cawapres ideal. Dia meminta publik untuk bersabar.

ADVERTISEMENT

"Tapi kami sudah memiliki gambaran-gambaran calon presiden yang tepat untuk membawa aspirasi buruh. Dan gambaran calon wakil presiden yang memang tepat membawa gerbong besarnya buruh ini," ujarnya.

"Sosok-sosok ini sudah tahu tapi belum bisa kami sampaikan sekarang," tambahnya.

Senada dengan Andi, Presiden Partai Buruh Said Iqbal juga mengaku belum memikirkan koalisi. Menurutnya, saat ini Partai Buruh mementingkan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

"Tentang Pilpres dalam Pemilu 2024 nanti memang belum menjadi agenda utama. Agenda utama adalah lolos parliamentary threshold, menempatkan 20 sampai 30 kursi. Tetapi untuk Pilkada itu menjadi agenda utama. 10 Kabupaten kota bupati atau wali kota atau wakilnya itu memang menjadi target," kata Iqbal.

Terkait kriteria capres sendiri, Said Iqbal mengaku akan memilih capres-cawapres yang pro buruh. Dia juga akan mempertimbangkan capres-cawapres berdasarkan Musyawarah Rakyat (Musra).

"Tentu menjelang penetapan Pilpres dan wapres capres dan wapres cawapres partai buruh akan menentukan sikap. Memang kami cenderung ada satu wapres yang kredibel bisa menjaga hubungan kepentingan kaum buruh dan dunia usaha dan juga humble, kemudian berjiwa sosial karena partai buruh itu harus berjiwa sosial. Partai kita kan partai kiri tengah terus, sesuai Pancasila, jadi kita akan pada waktunya menentukan itu," ujarnya.

"Dan khususnya cawapres, kami akan memperhatikan termasuk. Termasuk partai buruh. Tolong dicatat, Partai Buruh akan mempertimbangkan hasil Musra. Hasil Musra ini lebih membumi daripada sekedar lembaga-lembaga survei. Lembaga survei tetap menjadi faktor ilmiah, tapi Musra itu satu kota ke kota," imbuhnya.

(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads