Pesan Bom Ala Israel

Pesan Bom Ala Israel

- detikNews
Minggu, 30 Jul 2006 16:26 WIB
Den Haag - "Hallo, nama saya Danny. Saya adalah perwira dinas keamanan tentara Israel. Satu jam lagi kami akan meledakkan rumah Anda."Telepon dulu, dibom kemudian. Inilah varian gaya baru Israel dalam meremukkan mental, yang disusul dengan peremukan fisik: bom, bom, dan sekali lagi bom. Tidak ada yang menyebut ini aksi terorisme, namun benar-benar dilakukan Israel terhadap target yang diincar.Seperti diungkap The Guardian (29/7/2006), varian baru aksi Israel itu dialami Mohammed Deeb. Dia langsung mengabari keluarga dan tetangganya, lalu lari menyelamatkan diri meninggalkan apartemennya di Gaza. Satu jam kemudian helikopter tempur Israel memuntahkan 3 rudal. Apartemen tempat Deeb tinggal pun rata dengan tanah. Apa yang dialami Deeb, disebut The Guardian sebagai taktik baru Israel: memberitahu penduduk Gaza melalui telepon, radio atau selebaran tentang serangan yang akan datang. Rakyat Palestina merasakan hal itu sebagai cara baru Israel meneror mereka. Sedangkan Israel berdalih cara itu sebagai upaya mengurangi jumlah korban sipil.Varian baru ini dipakai Israel sejak awal operasi bersandi "Hujan Musim Panas", yang dimaksudkan untuk membebaskan prajurit Gilad Shalit yang diculik pada 25 Juni 2006. Ketidakpastian pun mencekam, sebab peringatan Israel itu kadang-kadang diikuti serangan tapi kadang-kadang tidak sama sekali. Direktur Pusat HAM Palestina, Raji Serrani mengumpulkan berbagai contoh taktik baru Israel tersebut. "Ini aksi perang psikologis. Sejak kapan Israel merasa penting untuk memberitahu rakyat Palestina bahwa akan ada bom menimpa rumah mereka? Tidak. Singkat kata, Israel mencoba mempermainkan perasaan mereka dan menebar kepanikan lebih dahsyat lagi," ujar Serrani.Bukti lain, keluarga Ibrahim Mahmoud yang tinggal di kantung pengungsian di Jalur Gaza, mendapat pemberitahuan dari perwira dinas keamanan Israel akan dibom dan agar segera meninggalkan rumahnya. Satu jam kemudian sang perwira kembali menelepon untuk mengatakan bahwa ternyata dia salah. "Hati-hatilah," pesannya di akhir percakapan.Banyak rakyat Palestina cemas bahwa rumah mereka akan diratakan dengan tanah. Mereka kini mengungsi menyelamatkan diri. Itu terjadi menyusul rudal Israel yang menghancurkan Al-Nader, sebuah komplek apartemen bertingkat terdiri dari 12 blok di kota Gaza. Menurut Pusat HAM Palestina, sebelum ledakan yang menghancurkan Al-Nader, Israel sebelumnya memberitahu polisi Palestina bahwa komplek apartemen itu akan diledakkan. (es/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads