.webp)
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti meyakini penanganan libur perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 akan lebih siap dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meski demikian, Novita memberikan catatan terkait penanganan libur Nataru.
Catatan tersebut disampaikan Novita dalam rapat kerja (Raker) dengan Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Kepala BMKG, dan Kepala Basarnas bersama Komisi V DPR RI. Novita menyinggung pengulangan penanganan situasi.
"Masa libur Nataru maupun Lebaran nanti kan hanya mengulang penanganan situasi saja, saya yakin sudah ada pengalaman dan pasti sudah ada evaluasi dari penanganan sebelumnya," kata Novita dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga, penangan tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya," imbuh dia. Untuk diketahui, rapat tersebut digelar Selasa (13/12) kemarin.
Novita mengingatkan kondisi tahun ini berbeda saat pandemi COVID-19. Dia memprediksi terjadi lonjakan masyarakat yang akan menikmati liburan Nataru.
"Saya yakin Nataru tahun ini akan lebih ramai, ketimbang Nataru tahun sebelumnya, sehingga akan banyak sekali antisipasi yang harus dilakukan, contohnya di stasiun kereta api sudah bagus, tetapi ada persyaratan calon penumpang harus booster, dan ini masyarakat masih banyak yang belum booster apakah stasiun perlu diadakan tambahan booster agar masyarakat tidak terhambat," kata dia.
Politikus Partai Gerindra ini juga mengingatkan adanya perbaikan di sektor penerbangan seperti penjadwalan waktu keberangkatan hingga kelayakan armada pesawat. Penambahan armada kapal penyeberangan di daerah-daerah seperti danau Toba dalam rangka mengantisipasi kepadatan, kata dia, perlu dipertimbangkan. Novita juga menyoroti kondisi terminal bus.
"Keberadaan penerangan umum di sejumlah ruas jalan, termasuk penambahan marka hingga pemasangan CCTV," katanya.
Novita meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk menggencarkan pengerjaan perbaikan jalan sebelum arus mudik libur Nataru.
"Terkait jalan arteri dan nasional agar pekerjaannya sudah siap di H-10 ketika natalan, termasuk perbaikan kondisi jembatan, jangan sampai adanya jalan berlubang harus segera ditutup," kata dia.
Novita juga menyampaikan soal bencana di akhir tahun. Kepada Kepala BMKG, Novita meminta deteksi dini dan mitigasi dilakukan.
"Upaya tersebut diperlukan, bilamana ada masyarakat yang berada di jalur bencana dapat segera dievakuasi untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa," kata Novita.
"Seperti di dapil saya, Banyumas ada Gunung Api Slamet, sedangkan di Cilacap itu kan menghadap ke laut Nusakambangan yang langsung nyambung ke Samudera Hindia, jadi sangat rawan sekali. Saya berharap BMKG dapat memberikan mitigasi dan antisipasi sebelum ada terjadi bencana sehingga kita bisa melakukan evakuasi," kata dia.
(gbr/tor)
